Bahkan, Ketua DPRD Sulteng perempuan pertama ini lebih jauh memberikan kritikan atau masukan terhadap OPD yang menangani masalah perempuan di Sulteng yang programnya selama ini dinilai belum bersentuhan langsung dan dirasakan manfaatnya oleh kepentingan perempuan itu sendiri.
Nilam Sari bahkan mencontohkan tiga wilayah di Sulteng yakni Sigi, Donggala dan Kabupaten Tojo Una-Una yang menyumbang jumlah kemiskinan perempuan tertinggi, padahal kata dia, Kabupaten Sigi misalnya merupakan kabupaten yang sangat dekat wilayahnya dengan pusat ibu kota.
”Saya miris juga melihatnya, makanya ia berharap kebijakan kedepan adalah program program yang tujuannya untuk untuk mengurangi angka kemiskinan perempuan itu,” pintanya.
Oleh karena kata Nilam legacy yang dibutuhkan saat ini bukan lagi dalam bentuk pembangunan gedung gedung yang tinggi, tapi kebijakan yang benar yang mengena langsung menyasar perempuan yang butuh diberdayakan.
Puncak acara ini juga begitu menarik, selain karena tamu undangan disuguhi hiburan yang menampilkan kolaborasi kepala badan dan aparatnya menyanyikan sebuah lagu yang begitu apik dengan penjiwaan yang dalam, juga tampilnya Gubernur Sulteng yang sekilas menceritakan bagaiman posisi seorang ibu di matanya. Dengan berseduh orang nomor satu di daerah ini mengungkapkan, karena peran ibunyalah yang membuat dirinya seperti saat ini.
Acara kemudian ditutup dengan peninjauan ke sentra sentra home industry yang ditampilkan dalam arena kegiatan tersebut.