Gagal Menjadi Pemimpin

  • Whatsapp
banner 728x90

Demikian mestinya Pemimpin. Mampu mendisrupsi pola, sistem, pelayanan dan model aktualitasi yang mesti dikerjakan sesuai janjinya. Sehingga menciptakan perubahan perubahan baru (inovatif) dengan mengganti sistem lama yang inefisiensi, terukur, tepat sasaran dan tidak boros.

Pemimpin di era disrupsi bukan karena banyaknya jabatan sosial, jabatan politik, jabatan kemasyarakatan bahkan jabatan birokrasi. Kalau sandarannya itu (pemimpin karena banyak jabatan) itu masih ortodok dan gagal mendifinisikan kepemimpinan. Lihat saja naratifnya ke publik pasti banyak membual, inkonsistensi dan sering hoaks.

Sudah semestinya, ramadhan menjadi titik balik instrospeksi fundamental dan radikal apa gunanya menjadi pemimpin. Selain dipertanggung jawabkan secara linier ke manusia, ia juga akan dipertanggung jawabkan secara vertikal ke pemilik langit dan isinya.

Berita terkait