Modus Curang Tes Masuk PTN, Ada yang Pakai Kamera di Masker

  • Whatsapp
Ilustrasi seleksi masuk PTN. Foto Ilustrasi: Deny Putra/detikcom
banner 728x90

Menurut Ashari, perjokian model ini sudah diantisipasi panitia dengan membuat soal-soal yang bervariasi. Sehingga para peserta dalam satu ruangan dan setiap sesi akan mendapatkan soal yang berbeda.

“Intinya membantu misal pegang kuping (jawaban) C dan seterusnya. Ini sudah tidak ada. Karena saat ini, sistem kita soal yang dibaca peserta berbeda kiri kanan depan belakang. Variasi soal yang dibuat banyak sekali,” ujar Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu dalam konferensi pers SNPMB di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saat ini ujar Ashari perjokian menggunakan teknologi. Hal ini karena sejumlah peralatan komunikasi yang terbilang canggih bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Beberapa peserta yang curang ketahuan membawa kamera tersembunyi yang diselipkan baik di anggota tubuh maupun benda yang melekat di badannya.

“Mereka beli kamera. Karena musim COVID, kamera tersebut dipasang di masker. Itu terjadi,” ujarnya. Panitia sebenarnya telah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan menggunakan pendeteksi metal sebelum masuk dalam ruangan. Hanya saja, belum semua Pusat UTBK memiliki peralatan tersebut.

“Kemudian yang viral mereka foto soal lalu kirim data ke temannya untuk dikerjakan. Tapi ini ketahuan. Paling enak sebenarnya kalau ada pengacak sinyal. Tapi ini belum ada (Pusat UTBK) punya,” ujar Ashari.

Ashari mengingatkan calon peserta agar tidak menggunakan cara-cara curang agar lolos seleksi. Semua kecurangan akan diserahkan pada aparat penegak hukum untuk diusut. “Kita serahkan ke aparat penegak hukum. Contohnya di Surabaya diusut terus. Ini berada dalam kewenangan pihak berwajib,” katanya. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait