Seniman Reog Legendaris Mbah Tobron Tutup Usia

  • Whatsapp
Sesepuh Reog Ponorogo Ahmad Tobroni atau Mbah Tobron meninggal dunia (Foto: Putu Intan/detikcom)
banner 728x90

Semasa aktif, Mbah Tobron beberapa kali singgah ke Amerika Serikat untuk mempromosikan Reog Ponorogo. Salah satu kenangannya saat datang ke Suriname sekitar tahun 1976. Kala itu, ia mengajari warga Suriname menari reog.

“Sebagai Ketua Inti, Insan yang Taqwa Ilahi, saya berangkat ke Pasadena Amerika, waktu itu ada karnaval bunga. Sekitar tahun 1976. Terus saya dikirim ke Suriname. Selama 70 hari melatih reog karena waktu itu Pak Harto datang menyerahkan bantuan rumah joglo,” ia bercerita.

Pak Harto sampai heran, orang sana kok bisa (menari reog). Lah orang sana lebih gemulai lho,” ujarnya.

Selama kurang lebih 80 tahun, Mbah Tobron mencintai reog. Orang-orang banyak menyebutnya sebagai warok namun ia enggan dipanggil demikian.

“Warok ya orang biasa dalam kelompok komunitas reog. Orang yang mempunyai pikiran maju dinamakan warok. Kalau dalam komunitas Islam, orang maju dinamakan kyai. Jadi semua itu sama saja asalkan ikhlas,” ucapnya.

Sebelum pergi untuk selamanya, Mbah Tobron sempat menyampaikan harapannya untuk kesenian Reog Ponorogo. Ia ingin kesenian ini tetap mempertahankan nilai-nial luhurnya di tengah gempuran zaman.

“Reog tampilan panggung dipakai sebagai pedoman dasar. Tapi kalau dikembangkan anak-anak muda sekarang, rusak. Main reog pakai celana sampai di sini (paha), terus saweran. Itu yang rusak. Kalau penguasanya tidak cepat sadar bahwa ini mengganggu stabilitas, anak muda akan terus seperti itu,” pungkasnya. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait