Asal Muasal Transaksi Gelap Rp300 T di Kemenkeu

  • Whatsapp
Foto: Press Statement Menteri Keuangan dan Menkopolhukam Terkait Temuan PPATK. (Tangkapan Layar Youtube)
banner 728x90

Sri Mulyani & 964 Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak bingung ketika merespons data yang dibagikan oleh Mahfud MD. Menurutnya, dirinya belum menerima data seperti yang disampaikan Mahfud hingga saat ini dari Ketua PPATK Ivan Yustiavandana.

“Sampai siang hari ini saya tidak mendapatkan informasi mengenai Rp 300 triliun itu ngitungnya dari mana, transaksinya apa saja, siapa yang terlibat. Jadi dalam hal ini teman-teman media silakan nanti mungkin bertanya kepada Pak Ivan,” tegas Sri Mulyani.

Karena kebingungannya, dia pun mengutus Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara bersama pejabat Kementerian Keuangan lainnya untuk bertemu dengan Mahfud MD pada Jumat (10/3/2023). Sehari setelahnya, Sabtu (11/3/2023), Sri Mulyani secara langsung menemui Mahfud MD.

Total transaksi gelap periode 2009-2023 yang diungkap Mahfud Md itu melibatkan lebih dari 460 pegawai. Namun, Sri Mulyani mengatakan, jauh lebih banyak dari itu, meski ia enggan menyamakan dengan data transaksi mencurigakan yang Mahfud sampaikan senilai Rp 300 triliun.

Sri Mulyani menegaskan, data yang ia terima dari PPATK sebetulnya sejak 2007. Dari tahun itu hingga 2023, total pegawai yang diidentifikasi melakukan transaksi mencurigakan berdasarkan surat permintaan analisis dari Inspektorat Jenderal Kemenkeu ke PPATK atau inisiatif PPATK sendiri mencapai 964 pegawai.

“Jadi, 964 itu akumulasi, jumlah pegawai yang diindentifikasi oleh kami, Kemenkeu, Itjen atau yang diidentifikasi oleh PPATK. Dari surat-surat tersebut kita telah melakukan tindak lanjut, semuanya. Jadi kalau kemarin Pak Mahfud memberikan impresi seolah-olah tidak ada tindaklanjut, kami ingin meluruskan sore hari ini,” tegas Sri Mulyani.

Berita terkait