“Kalau survei telepon merugikan PDIP. Kalau pakai survei tatap muka PDIP masih sedikit di atas Gerindra,” lanjutnya.
Burhanuddin menilai tren elektabilitas PDIP memang cenderung mengalami penurunan. Sebaliknya, Gerindra justru merangkak naik.
Dia berpendapat hal itu dapat mempengaruhi pertarungan kedua partai itu di Pilpres 2024. Menurutnya, PDIP harus berhati-hati karena bisa jadi PDIP kalah jika elektabilitas partai terus turun.
“Tren tetap turun untuk PDIP tetapi selisihnya dengan Gerindra dalam margin of error,” ujarnya.
“Jadi ini sekaligus alarm untuk PDIP perjuangan karena keinginan untuk mencapai hattrick kemenangan di 2024 itu terancam oleh kehadiran Gerindra yang performanya meningkat,” imbuhnya.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan sejak 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Total responden 4.560 dengan sampel basis 1.200, sementara sisanya adalah tambahan.
Metodologi dengan wawancara tatap muka dan tidak langsung. Margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Sementara, hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan PPP ada di posisi kesembilan dan diprediksi tidak lolos parlemen dengan elektabilitas sebesar 3,5 persen. Kemudian disusul Perindo 1,5 persen, dan PSI 1,3 persen.