Cudy Sanksi Pejabat Terlibat Politik, Polisi, KPU dan Bawaslu Dipanggil (Dialog Imajiner)

  • Whatsapp

Om, apakah ada sanksi kalau ada bawahan yang jelas ASN dan pejabat terlibat politik praktis di Pilgub? ‘’Ada aturannya. Permendagri 94 kalau saya tidak salah. Tapi mereka itu akan disanksi. Tapi saya panggil dulu. Saya gubernur, saya minta badan kompeten lakukan pemeriksaan khusus,’’ jelasnya berapi – api.

Om Cudy pun menukil sebuah peribahasa, yang bukan emas akan lebur dan jadi abu bila terkena api. Tidak taat aturan. Tidak sadar sebagai ASN. Merengek minta pindah ke provinsi, minta jabatan. Diberi jabatan bukan kerja tapi berpolitik dan menikam saya. ‘’Apa salah saya? Allah maha tau nak !,’’ kali ini Om Cudy tak tahan tertumpah jua air matanya.

Lantas Om, bagaimana itu ramai ramai di Sosmed soal Netralitas Polisi? Infonya ada dukung Paslon *** (tidak diketik nanti baperan)? ‘’Sudah ada aturannya semua. Saya akan panggil ajak bicara sebagai gubernur ya. KPU begitu bagaimana dengan semua tahapan? Apakah sampai KPPS surat panggilan pemilih? Berapa dicetak itu surat rekap suara di TPS? Jangan ditambah – tambah nanti pleno diubah ubah. Begitu juga Bawaslu. Bagaimana pengawasan? Kok banyak itu politik hitam, kampanye negatif. Kenapa banyak laporan belum diproses sudah ditolak? Bagaimana dengan DKPP? Saya tidak mau main – main. Jangan bikin ribut polemik dan jadi masalah nasional kalau tidak profesional, netral dan mandiri. Saya sudah gubernur. Saya bisa lapor ini ke Jakarta. Ke presiden, DPR RI dan lain lain,’’ terang Om Cudy serius.

Eee, kau kapan pulang Jogja nak? Saya tinggal dulu ke acara Hari Guru ya. Pak Bupati Banggai sudah di sana. Pamit beliau meninggalkan saya. Semangat Om Cudy !!! ***

Berita terkait