
“Alhamdulillah, bisa dilihat seperti apa Palu sekarang. Masih banyak kekurangan, tetapi kita terus membenahi. Pengelolaan sampah harus dilakukan seoptimal mungkin,” kata wali kota.
Di samping itu, Transformasi TPA Kawatuna menjadi salah satu faktor penting keberhasilan Kota Palu. TPA tersebut telah menerapkan sistem sanitary landfill, sebuah metode yang lebih aman dan ramah lingkungan karena sampah dipadatkan dan ditutup tanah untuk mencegah pencemaran.
Sistem ini diharapkan mampu mengurangi dampak negatif sampah dan memperpanjang masa pakai TPA secara signifikan. Pemkot akan menggandeng Pemerintah Jepang pembangunan fasilitas biogas di TPA Kawatuna.
Pemerintah Jepang telah menyetujui pendanaan untuk studi kelayakan (feasibility study) sebelum masuk ke tahap pembangunan. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah di Palu mulai dipandang sebagai contoh positif di tingkat nasional maupun internasional.
Sutami Award adalah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada pihak-pihak yang memberikan kontribusi bermakna dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Penerimanya meliputi kementerian, pemerintah daerah, lembaga jasa konstruksi, akademisi, media, serta masyarakat.
Dalam rilisnya, Kementerian PU menyebut ajang ini sebagai momentum untuk merayakan dedikasi, inovasi, dan integritas para pelaku pembangunan di seluruh penjuru negeri. Dari ajang Sutami Award, Pemerintah Kota Palu mendapatkan hadiah berupa alat berat dari Kementerian PU RI. ***








