Website Palu Nomoni Tak Aktif Lagi

  • Whatsapp
Reporter: Ramdan Otoluwa
SEPERTI
Yang
diagendakan, 27 September 2019 adalah gelaran iven Palu Nomoni kali ketiga
diselenggarakan. Seperti diketahui, Festival palu Nomoni (FPN) cukup menyedot
perhatian nasional hingga manca negara. Bakal promo iven itu dilakukan hingga
Pahang Malaysia, bahkan belum lama ini di Hongkong. Sayang, media promo online
www.palunomoni.com
ketika hendak diakses sudah tidak aktif.

Di laman website itu hanya tertulis This domain name
expired on 2018-07-16 07:09:28. Data whois palunomoni.com. Updated Date:
2018-07-17T07:18:20Z Creation Date: 2016-07-16T07:09:28Z. Website itu sendiri
didaftarkan sejak 2016 lalu. ‘’Sepertinya domainya tidak dibayar lagi,’’ ujar
salah satu programer di Palu ke Kaili Post.

Redaksi sendiri awalnya ingin mendapat akses terkait
lounching FPN ketiga di Jakarta. Untuk memudahkan, tentu diakses dari laman
resmi FPN yaitu
www.palunomoni.com tapi,
ternyata laman itu sudah tidak aktif lagi. ‘’Sepertinya tidak diperpanjang lagi
domain ya pasti pihak penyedia menutup,’’ terangnya lagi.

Disarankan sebaiknya pihak OPD terkait segera
mengaktifkan kembali website tersebut. ‘’Bagaimana go internasional Palu Nomoni
kalau website namate? Bagaimana mau kampanye iven atau promo. Ini fatal. Iven
sebesar FPN kok tidak siap IT-nya,’’ tandasnya sambil tertawa. Dirinya
menyarankan sebaiknya panitia FPN menyeriusi hal tersebut. Karena pasti
wisatawan asing sangat butuh informasi melalui online. Karena dengan FPN ini
Palu mulai dikenal di mancanegara. ‘’Kan sayang, kalau seluruh perangkat IT
tidak dimaksimalkan mendukung FPN. Gimana mau go internasional,’’ tandasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Hidayat menerima penghargaan
Kementerian Pariwisata RI bekerjasama dengan Yokatta Wonderfull Indonesia
Tourism Award 2018, yaitu sebagai nominasi 10 kota terbaik pengembangan sektor
kepariwisataan.

Palu menyisihkan 134 kabupaten dan kota se Indonesia, di
Balai ruang Soesilo Soedarman, gedung Sapta Pesona Jakarta, Kantor Kementerian
Pariwisata beberapa hari yang lalu. Menteri Pariwisata Arief mengatakan bahwa
penghargaan tersebut juga diberikan kepada kepala daerah  yang memiliki komitmen inovasi, kreasi,
performansi dan leadership dalam pengembangan periwisata daerah menuju pencapaian
target 20 juta kunjungan wisata mancanegara tahun 2019. Menurut Menpar, Award
yang diberikan memiliki makna unsur 3C. Yaitu calibration (kalibrasi),
confidemol (kepercayaan diri) dan credibility (kredibilitas).

Ajang itu juga tim juri memasukan empat indikator penghargaan
intersanional dan nasional. Untuk Nasional, diantaranya memasukan award ISTA
(indonesia susrainable tourism award). ” Hal ini bisa dijadikan sebagai
tolak ukur atau kalibrasi bahwa para pemenang dalam ajang ini, merupakan
kabupaten dan kota yang berkomitmen menerapkan sostanable tourism development,
atau pembangunan pariwisata berkelanjutan di daerahnya, ” ungkapnya.

Menpar juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan
ajang yang bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah, dalam membangun potensi
disektor pariwisata. Sekaligus mendukung kepariwisataan sebagai leading sektor
perekonomian nasional. ” Target parieisata tahun 2019 adalah menghasilkan
devisa Rp. 280 triliun, memberikan kontribusi 5,5 persen, PDB nasional serta
menciptakan 13 juta tenaga kerja, ” paparnya.

Pimpinan umum Yokata News Yong Keng Hoat, menyatakan ada
empat indikator penilaian. Masing-Masing memiliki bobot yang berbeda. Pertama,
adalah  kinerja usaha pariwisata
(akomodasi dan kuliner), PDRB dan tenaga kerja, out come (berdasarkan data
statistik BPS) dengan bobot 40 persen. Kedua, indeks pariwisata Indonesia (daya
saing 30 persen). Ketiga adalah Indonesia attractivenes award (dimensi
pariwisata 15 persen). Serta penghargaan internasional dan nasional
(kementerian lembaga 15 persen). Sebagai pemenang diurutan pertama dalam award
tersebut, adalah kota Surabaya.**

Berita terkait