Sumber: Humas Parmout
|
MENTERI Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya diwakili Staf Ahli Menteri Bidang
Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang juga sebagai Ketua
Pelaksana 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia 2019 Esthy Reko
Astuti, resmi melaunching event Festival Teluk Tomini (FTT) Kabupaten Parigi
Moutong 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta,
Kantor Kemenpar, Jumat (5/4) malam.
Multikultural, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang juga sebagai Ketua
Pelaksana 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia 2019 Esthy Reko
Astuti, resmi melaunching event Festival Teluk Tomini (FTT) Kabupaten Parigi
Moutong 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta,
Kantor Kemenpar, Jumat (5/4) malam.
FTT yang
akan berlangsung 19 – 23 April 2019 di Pantai Kayu Bura Kabupaten Parigi
Moutong ini dilaunching bersamaan dengan Festival Pulo Dua Kecamatan
Balantak Utara, Kabupaten Banggai yang dihelat 25 -28 Juli 2019
serta Festival Danau Tektonik Poso (FDTP) akan berlangsung di Danau Poso,
Tentena pada 26-30 Agustus 2019 mendatang.
akan berlangsung 19 – 23 April 2019 di Pantai Kayu Bura Kabupaten Parigi
Moutong ini dilaunching bersamaan dengan Festival Pulo Dua Kecamatan
Balantak Utara, Kabupaten Banggai yang dihelat 25 -28 Juli 2019
serta Festival Danau Tektonik Poso (FDTP) akan berlangsung di Danau Poso,
Tentena pada 26-30 Agustus 2019 mendatang.
Staf
Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti mengatakan, ketiga
event yang masuk dalam 100 Calender of Event Kementerian Pariwisara RI
itu menjadi andalan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng.
Ahli Menteri Bidang Multikultural Esthy Reko Astuti mengatakan, ketiga
event yang masuk dalam 100 Calender of Event Kementerian Pariwisara RI
itu menjadi andalan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng.
Ia
engapresiasi launching Calender of Event Sulawesi Tengah 2019 dalam rangka
mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng yang tahun
2018 lalu dikunjungi 25.741 wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.4321.178
wisatawan nusantara (wisnus). “Sebagian besar wisman yang datang ke
Sulteng berkunjung ke Pulau Togean sebagai pulau terbaik untuk atraksi
underwater. Pulau Togean menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia,”
kata Esthy Reko Astuti.
engapresiasi launching Calender of Event Sulawesi Tengah 2019 dalam rangka
mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulteng yang tahun
2018 lalu dikunjungi 25.741 wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.4321.178
wisatawan nusantara (wisnus). “Sebagian besar wisman yang datang ke
Sulteng berkunjung ke Pulau Togean sebagai pulau terbaik untuk atraksi
underwater. Pulau Togean menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia,”
kata Esthy Reko Astuti.
Staf
Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Bidang Hukum, Politik & Kesra, Sitti Norma
Mardjanu yang juga memghadiri acara launching itu menjelaskan, Sulteng
berusaha meningkatkan unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas)
sebagai unsur penting dalam memajukan pariwisata, ”Untuk atraksi sepanjang
tahun ini Sulteng menggelar 30 event unggulan, 3 event di antaranya masuk
dalam 100 CoE WI 2019 atau terjadi peningkatan dari tahun lalu sebanyak 8 event
unggulan dan 2 event masuk dalam 100 CoE WI 2018,” kata Sitti Norma.
Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Bidang Hukum, Politik & Kesra, Sitti Norma
Mardjanu yang juga memghadiri acara launching itu menjelaskan, Sulteng
berusaha meningkatkan unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas)
sebagai unsur penting dalam memajukan pariwisata, ”Untuk atraksi sepanjang
tahun ini Sulteng menggelar 30 event unggulan, 3 event di antaranya masuk
dalam 100 CoE WI 2019 atau terjadi peningkatan dari tahun lalu sebanyak 8 event
unggulan dan 2 event masuk dalam 100 CoE WI 2018,” kata Sitti Norma.
Sitti
Norma mengatakan, aksesibilitas dan konektivitas penerbangan, perjalanan
darat, maupun pelayaran menjadi fokus perhatian pemerintah daerah
Sulteng. Rencananya, konektivitas pelayaran akan menghubungkan 6 provinsi yang
ada di Sulawesi, sedangkan transportasi darat nantinya akan terkoneksi melalui
percepatan pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi serta pelabuhan termasuk
sarana dan sistem transportasi yang menghubungkan titik-titik destinasi
pariwisata di Sulawesi.
Norma mengatakan, aksesibilitas dan konektivitas penerbangan, perjalanan
darat, maupun pelayaran menjadi fokus perhatian pemerintah daerah
Sulteng. Rencananya, konektivitas pelayaran akan menghubungkan 6 provinsi yang
ada di Sulawesi, sedangkan transportasi darat nantinya akan terkoneksi melalui
percepatan pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi serta pelabuhan termasuk
sarana dan sistem transportasi yang menghubungkan titik-titik destinasi
pariwisata di Sulawesi.
Sementara
itu untuk konektivitas udara, Sulteng terhubung dengan penerbangan antar
kabupate/kota melalui 7 bandara yang dimiliki, 2 bandara di antaranya Mutiara
Sis Al Jufri di Kota Palu dan Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Kabupaten
Banggai didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737. “Pemerintah
daerah bersama stakeholder pariwisata Sulteng sedang mengupayakan
agar Mutiara Sis Al Jufri dinaikkan statusnya dari saat ini sebagai
bandara domestik menjadi bandara internasional,” kata Sitti Norma.
itu untuk konektivitas udara, Sulteng terhubung dengan penerbangan antar
kabupate/kota melalui 7 bandara yang dimiliki, 2 bandara di antaranya Mutiara
Sis Al Jufri di Kota Palu dan Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Kabupaten
Banggai didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737. “Pemerintah
daerah bersama stakeholder pariwisata Sulteng sedang mengupayakan
agar Mutiara Sis Al Jufri dinaikkan statusnya dari saat ini sebagai
bandara domestik menjadi bandara internasional,” kata Sitti Norma.
Sementara,
di acara launching itu, Bupati Parigi Moutong diwakili Sekretaris Daerah, Ardi
Kadir SPd MM memaparkan potensi Pariwisata yang dimiliki Kabupaten Parigi
Moutong.
di acara launching itu, Bupati Parigi Moutong diwakili Sekretaris Daerah, Ardi
Kadir SPd MM memaparkan potensi Pariwisata yang dimiliki Kabupaten Parigi
Moutong.
Ardi
mengatakan, kedepan sektor Pariwisata menjadi andalan bagi Kabupaten Parigi
Moutong. Menurutnya, sebagai daerah yang dijuluki miniatur Indonesia, Parigi
Moutong menyimpan banyak potensi pariwisata diantaranya air terjun yang
tersebar dibeberapa Kecamatan, keindahan bawah laut di Teluk Tomini, panjat
tebing alami bertaraf internasional di Marantale, bukit PMK Kayu Bura, serta
tidak ketinggalan potensi kuliner “Salah satu yang tidak kalah menarik
dari Parigi Moutong adalah Fashion Carnival. Sektor Pariwisata ini kedepan
menjadi andalan kami,”ujarnya **
mengatakan, kedepan sektor Pariwisata menjadi andalan bagi Kabupaten Parigi
Moutong. Menurutnya, sebagai daerah yang dijuluki miniatur Indonesia, Parigi
Moutong menyimpan banyak potensi pariwisata diantaranya air terjun yang
tersebar dibeberapa Kecamatan, keindahan bawah laut di Teluk Tomini, panjat
tebing alami bertaraf internasional di Marantale, bukit PMK Kayu Bura, serta
tidak ketinggalan potensi kuliner “Salah satu yang tidak kalah menarik
dari Parigi Moutong adalah Fashion Carnival. Sektor Pariwisata ini kedepan
menjadi andalan kami,”ujarnya **