editor : admin redaksi | kailipost.com
SULTENG – Pembangunan masjid raya Baitul Khairaat terancam tak selesai akhir 2025. Karena April lalu baru 73 persen pengerjaan fisik. Dana terserap Rp210 miliar.
Pihak penyedia jasa PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk adalah penyedia jasa pembangunan masjid raya Baitul Khairaat. Penyelesaian pembangunan tidak sesuai rencana. Bahkan April 2025 yang rencana selesai ternyata hanya 73 persen.
Pihak PT PP Tbk mengajukan kekurangan anggaran sebesar Rp7 miliar ke Gubernur Sulteng Anwar Hafid. Dan mengajukan relaksasi bila tidak dibayarkan kekurangan. Pihak gubernur belum memberikan keterangan resmi terkait surat perusahaan.
‘’Kami sangat prihatin. Masjid darurat kita bangun sesuai rencana penyelesaian pembangunan masjid raya. Operasional masjid darurat dari swadaya jamaah dan warga sekitar,’’ kata Sekretaris Yayasan Fastabiqul Khairaat, Helmy D Yambas kepada wartawan ketika dimintai tanggapannya.