“Pembangunan Green Building memang lebih mahal di awal, tapi manfaat jangka panjangnya sangat besar, mulai dari efisiensi energi hingga keberlanjutan lingkungan. Untuk mewujudkannya, diperlukan integrasi berbagai sektor, termasuk regulasi dan peninjauan tata kota agar bisa lebih adaptif terhadap perubahan iklim,” ujar Marjuki, Minggu (9/3/2025).
Proyek ini menjadi percontohan pembangunan berbasis riset iklim, dengan fokus pada desain bangunan yang efisien dan ramah lingkungan. BMKG berharap hal ini dapat menjadi solusi konkret menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia.
Konsep ini juga sekaligus diharapkan mendorong pembangunan yang lebih berkelanjutan. ***
Sumber: rri.co.id