Indonesia Krisis Petani Muda

  • Whatsapp
banner 728x90
Ayo Jadi Petani

SUMBER,- PENGALAMAN Masa kecil yang paling berkesan dan selalu diingat Nur Ainu Sulton (22) adalah saat ia diajak kedua orang tuanya ke sawah. Ia bertugas membawa bekal untuk orang-orang yang sedang panen. Ayahnya fokus di sawah, sedangkan ibunya lebih suka menanam beragam jenis bunga dan sayur. Di sekolah menengah atas, Sulton pernah terkesima dengan salah seorang guru dari lulusan ilmu pertanian. Di saat teman-temannya memainkan gim yang sedang populer, ia bertahan pada gim berbasis pertanian modern: Harvest Moon.

Usai tamat SMA pada 2012, Sulton merantau ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di Program Studi Agronomi di Fakultas Pertanian UGM. Impiannya menjadi petani sekaligus pengusaha agrobisnis yang sukses saat kembali ke kampung halaman di Tulungagung, Jawa Timur. Sayang, saat ia hampir meluluskan diri, keluarga justru berharap agar ia menunda cita-cita tersebut.

“Keluargaku pengin lihat anaknya (kerja) di kantoran, berseragam, dan digaji tetap,” katanya kepada Tirto, sambil menyatakan keheranannya. Mulai dari ayah hingga neneknya adalah pengolah alam yang tekun. Namun, kini mereka bersikap ganjil, meminta Sulton tak menapaki jejak yang sama.

Sulton pun terancam sebaris dengan teman-teman satu jurusannya yang memilih profesi agak menyimpang dari visi-misi fakultasnya. Teman-temannya di jurusan, kata Sulton, sangat sedikit yang menjalani profesi sebagai petani.

“Baru lima orang yang kukenal yang benar-benar jadi petani. Itu pun bukan dari angkatanku saja, tapi juga dari angkatan 2009, 2010, dan 2011. Masih di sektor perusahaan pertanian seperti sawit, sih, tapi yang lain ujung-ujungnya ke bank, karyawan kantor, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Penyebabnya ditengarai macam-macam. Ada yang senasib dengan Sulton, ada juga yang menilai keputusan itu “lebih realistis.” Sulton menilai calon petani mestinya memang tak alergi turun ke lapangan. Menurutnya, banyak lulusan fakultas pertanian dari pelbagai kampus menghindari jadi petani karena emoh berpanas-panasan di lahan, tak suka kotor, dan lebih nyaman bekerja di kantor.

Sumber: tirto.id 

Berita terkait