Mudik, Waspada Jalur Darat Sulteng

  • Whatsapp
reporter/morowali/parmout/sigi : bambang sumantri/ramdan

MENJELANG
Lebaran
Idul Fitri 1439 hijriyah, hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng
curah hujannya tinggi. Olehnya itu, patut diwaspadai yang menggunakan jalur
darat untuk mudik.

Pantauan Kaili Post di beberapa kabupaten/kota di
Sulteng sebagian banyak mengalami gangguan jalur darat. Di Kabupaten Morowali,
dilaporkan bahwa hingga kini, jalan ring road atau jalur 16 yang amblas akibat
dihantam abrasi pantai di dekat lokasi perkantoran Bumi Fonuasingko Kecamatan
Bungku Tengah, tak kunjung diperbaiki.
reporter/morowali/parmout/sigi : bambang sumantri/ramdan
Pasalnya, jalan yang amblas sudah mencapai setengah
badan jalan dan dianggap pengguna jalan sangat membahayakan jika melintas di
area tersebut. Jika siang hari, masih lumayan bisa terlihat oleh pengendara. Namun
jika malam hari, kondisi yang gelap ditambah lagi belum adanya lampu penerangan
jalan di sepanjang jalur dua itu menambah resiko kecelakaan.

Pengguna jalan yang kebetulan melintas pada Minggu sore
(03/6/2018) mengatakan bahwa jika malam, lebih memilih lewat di jalan itu
karena masih tergolong agak sepi. Namun karena jalan yang amblas sudah hampir
setengah, membuatnya berhati-hati agar tidak terjadi resiko kecelakaan.
reporter/morowali/parmout/sigi : bambang sumantri/ramdan
‘’Saya lebih suka lewat di jalan imi sebenarnya, cuma
kalau malam kalau kita tidak hati-hati bisa terjun bebas kita, yang saya heran
ini jalan sudah satu tahun lebih terkikis air laut terus, tapi Pemda tidak juga
memperbaikinya ya?,’’ ujar salah seorang pengendara sepeda motor. Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Morowali, Rustam Sabalio yang coba dikonfirmasi via
telpon seluler terkait hal itu, tidak dapat dihubungi karena nomor handphone
tidak aktif.

Dari Kabupaten Parigi Moutong dilaporkan sebelumnya, jembatan
darurat di Desa Buranga Kecamatan Ampibabo terbawa banjir. Sehingga jalur jalan
Trans Sulawesi dari arah Ampibabo menuju Moutong, Gorontalo dan Manado terputus
total. Tapi, selang sehari, jalur itu sudah dapat dilalui. Sebelumnya, akibat
jembatan itu putus, jalan alternatif dari Palu melintas melalui pantai Barat
Donggala Desa Tambu – Kasimbar.

Sedangkan dari Kabupaten Sigi dilaporkan Jalan Trans Palu
– Kulawi longsor, tepat di Desa Omu Kecamatan Gumbasa. Untuk kendaraan yang
lebih dari empat roda semisal truk tidak dapat melintas. Kejadian itu sekitar 1
Juni 2018 pukul 20.00 Wita akibat hujan deras mengguyur di wilayah itu.

Dari Tolitoli dikabarkan pula, sejumlah sungai meluap
dan menggenangi pemukiman warga. Sejumlah jalan juga tertutup material dan air.
Olehnya sangat rawan bila melintas di jalur trans Tolitoli – Buol dan arah ke
Donggala dan Palu.**

Berita terkait