JIKA Penambahan dua posisi baru di struktur Koalisi Indonesia Kerja (KIK) terwujud maka setidaknya ada empat kepala daerah (KD) di Provinsi Sulawesi Tengah akan gamang. Keempat KD adalah Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) dan kabupaten Banggai serta Kota Palu.
Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menambah dua posisi baru dalam struktur tim kampanyenya. Dua posisi baru melengkapi keseluruhan 112 orang yang tergabung di Tim Kampanye Nasional (TKN) bentukan koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 tersebut.
“Dua posisi baru, yaitu Koordinator Pemenangan Pilpres yang diisi oleh ex officio ketua – ketua bapilu (Badan Pemenangan Pemilu) dari setiap partai koalisi dan (posisi) Pengarah Teritorial yang akan diisi oleh kepala-kepala daerah dari unsur partai koalisi,” kata Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate di Posko Pemenangan Cemara, Jakarta, Minggu (19/8/2018).
Mengapa empat KD di Sulteng itu gamang? Begini analisanya. Pertama; Kabupaten Donggala bupati terpilih yaitu Kasman Lassa–Moh Yasin diusung salah satunya oleh Nasdem, PPP dan Gerindra. Begitu juga dengan bupati dan wakil bupati yaitu Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Ngai diusung oleh Gerindra dan PDI-P salah satunya. Donggala dan Parmout diusung oleh dua koalisi KIK dan koalisi Capres Prabowo – Sandi. Demikian juga dengan Kabupaten Banggai. Di sana Bupatinya Ketua PDI-P yaitu Herwin Yatim. Wakil bupatinya Mustar Labolo adalah Ketua Gerindra Banggai. Palu, Wali Kota adalah pengurus PKB Sulteng dan Wakil Wali Kota Wasekjen DPP PAN.
Menyikapi niat KIK ini, salah satu pengamat politik di Sulteng, Moh Darwis menyayangkan bila struktur pemerintahan di daerah ikut dilibatkan dalam kancah politik praktis Pilpres. ‘’Ini makin memanaskan situasi politik di daerah. Bupati, Wali Kota dan Gubernur sudah tidak akan fokus melayani publik. Politik lokal akan kembali memanas,’’ terangnya.
Kembali pada pernyataan Johnny, ia menjelaskan pengangkatan para ketua bapilu parta-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf itu dilakukan demi memperbaiki perolehan suara Jokowi di sembilan daerah yang kalah jauh dari lawannya, pada pilres 2014.
“Kita menganalisis betul memang ada 9 provinsi yang menjadi tekanan atau perhatian, dan itu sudah kami lakukan analisisnya dengan baik,” kata anggota DPR Komisi XI itu. Sementara itu, kepala-kepala daerah yang mengisi posisi Pengarah Teritorial akan melakukan kerja-kerja pengarahan dan menyukseskan pemilu di daerah masing-masing. Meskipun demikian, dia mengklaim para kepala daerah tetap harus tetap netral sebagai pejabat negara. “Ya kalau mau ikut ambil bagian dalam proses pilpres, tentu harus cuti, tentu tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Koalisi Indonesia Kerja ini acuannya adalah UUD, UU dan PKPU,” kata dia. Dengan demikian, struktur tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf sudah hampir rampung. Pengisian struktur tim kampanye tinggal menentukan pemegang posisi Ketua Tim Kampanye Nasional, yang nanti akan ditunjuk langsung oleh Jokowi-Ma’ruf.
Pengusaha Chairul Tanjung, wakil presiden Jusuf Kalla dan mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan beberapa nama lain adalah kandidat yang disebut-sebut akan menjadi ketua timses capres petahana itu. Rencananya, besok pukul 14.00 WIB, sembilan sekjen koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf akan berangkat dari Posko Pemenangan Cemara ke Kantor KPU RI untuk menyerahkan berkas susunan Tim Kampanye Nasional, dengan atau tanpa nama ketua timses.**
Sumber/editor: Tirto.com/andono wibisono