Sulteng,— Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024 secara resmi dibuka oleh Wagub Drs.H.Ma’mun Amir di Hotel BW Coco, pada Selasa (11/4)
Penyelenggaraan Musrenbang ini digelar Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024.
Turut hadir Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Staf Ahli Menteri Bappenas Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Perwakilan Menteri Pertanian, Perwakilan Menteri PU, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Sekda Sulteng, Unsur Forkopimda, Para Bupati/Walikota Se Sulteng, Para Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Sulteng, Pimpinan Perbankan, Para Kepala Bappeda Kab/Kota se Sulteng.
Kesempatan itu, Kepala Bappeda Dr Christina Sandra Tobondo menyampaikan bahwa pelaksanaan musrenbang ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024.
Selanjutnya Ia menjelaskan tujuan forum ini diharapkan dapat merumuskan dan menyepakati beberapa hal, diantaranya : 1) isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah tahun 2024, 2) tema, prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2024, 3) usulan program dan kegiatan prioritas dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan daerah tahun 2024. 4) penajaman, penyelarasan, dan sinkronisasi usulan program, kegiatan prioritas kabupaten dan kota dengan program dan kegiatan prioritas provinsi sulawesi tengah tahun 2024.
Sementara itu, Wagub Ma’mun Amir mengungkapkan bahwa Penyelenggaraan musrenbang RKPD tahun 2024 ini sangatlah penting artinya dalam pentahapan sistem perencanaan daerah, untuk menyamakan persepsi serta menyatukan pandangan tentang banyak hal menyangkut urusan-urusan pemerintahan dan juga pembangunan secara luas, sehingga prioritas pembangunan di tingkat daerah dapat bersinergi dengan prioritas pembangunan nasional.
Berdasarkan hasil publikasi BPS tahun 2023, Ia pun menyampaikan 5 capaian indikator makro pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Tengah, diantaranya :1) Laju pertumbuhan ekonomi provinsi sulawesi tengah tahun 2022 sebesar 15,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,31 persen. Dalam persepektif regional sulawesi capaian laju pertumbuhan ekonomi provinsi sulawesi tengah tahun 2022 tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi se-wilayah regional sulawesi.
2) Tingkat kemiskinan di provinsi sulawesi tengah pada tahun 2021 sebesar 12,33 persen menurun menjadi 12,30 persen pada tahun 2022. Untuk persentase tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 sebesar 3,15 persen mengalami penurunan menjadi 3,02 persen pada tahun 2022.
3) Tingkat pengangguran terbuka di provinsi sulawesi tengah pada tahun 2021 sebesar 3,75 persen mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 3,00 persen.
4) Indeks pembangunan manusia atau ipm sulawesi tengah tahun 2021 69,79 poin terus meningkat bahkan pada tahun 2022 ipm sulawesi tengah bisa sebesar 70,28 poin atau memiliki status sebagai provinsi dengan ipm berkategori tinggi setelah tahun-tahun sebelumnya berstatus sedang.
5) Dari sisi ketimpangan pemerataan pendapatan individu yang direfleksikan oleh rasio gini, pada tahun 2021 sebesar 0,326 poin mengalami penurunan menjadi 0,305 poin pada tahun 2022.
Berdasarkan capaian indikator makro tersebut, maka arah kebijakan pembangunan daerah provinsi sulawesi tengah tahun 2024 diarahkan pada upaya untuk mengatasi isu-isu strategis pembangunan daerah yaitu,: sumber daya manusia yang berdaya saing, nilai tambah dan produktivitas sektor unggulan daerah, konektivitas infrastruktur wilayah, kemiskinan dan stunting, ketahanan bencana, perubahan iklim dan daya dukung lingkungan, serta reformasi birokrasi.
“Isu-isu tersebut telah selaras dengan isu nasional dan isu regional wilayah Sulawesi,”katanya.
Untuk menyikapi isu tersebut, Beliau mengatakan pemerintah provinsi sulawesi tengah menetapkan 5 (lima) agenda prioritas pembangunan daerah provinsi sulawesi tengah yang telah selaras dengan 7 (tujuh) agenda prioritas nasional, yaitu:
- Meningkatkan daya saing produk dan komoditas unggulan daerah yang berdampak pada peningkatan nilai tambah dan pendapatan masyarakat;
- Memperkuat konektivitas antar wilayah dan infrastruktur dasar untuk mengurangi kesenjangan wilayah;
- Penguatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing sebagai motor penggerak utama perekonomian daerah;
- Meningkatkan ketahanan bencana, perubahan iklim dan meningkatkan daya dukung lingkungan; dan
- Percepatan reformasi birokrasi.
Selain itu, untuk mewujudkan tujuan dan sasaran prioritas pembangunan daerah provinsi sulawesi tengah tahun 2024, pemerintah provinsi sulawesi tengah telah merumuskan target- target indikator makro pembangunan daerah yang ingin dicapai pada tahun 2024, yaitu, Pertumbuhan ekonomi sebesar 13,70-15,30 persen, Tingkat pengangguran terbuka 2,61-2,84 persen, Persentase penduduk miskin sebesar 10,30- 12,26 persen, Indeks pembangunan manusia sebesar 71,27- 71,39 poin, serta Indeks gini sebesar 0,302-0,303
Poin penetapan target indikator makro tersebut sebagai upaya dalam mewujudkan visi pembangunan daerah dalam dokumen rpjmd provinsi sulawesi tengah tahun 2021- 2026 yakni Gerak Cepat Menuju Sulteng Lebih Sejahtera dan Lebih Maju, dengan menitikberatkan pada 9 (sembilan) Misi Pembangunan Daerah.”tambahnya
Beliau pun mengajak seluruh Bupati, Walikota, OPD Provinsi Sulawesi Tengah, maupun Forkopimda yang hadir untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, kerja-kerja kesejahteraan bagi masyarakat harus dipercepat.***
Sumber: Biro Adm Pimpinan