Balita Stunting Sulteng Capai 30 Persen

  • Whatsapp
banner 728x90

PROPORSI Bayi di bawah usia lima tahun (balita) yang mengalami stunting sejak tahun 2015 hingga 2017 di Sulawesi Tengah masih berada pada kisaran di atas 30 persen.

“Masih lebih tinggi dari target rata-rata nasional yakni 28 persen,” kata Faisal Mang, Asisten Administrasi Pembangunan, Hukum dan Politik Setdaprov Sulteng pada seminar gizi memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-59 di  Aula Balai Pelatihan Kesehatan, Selasa (29/1/2019).

Kekurangan gizi dapat memicu stunting, suatu kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibanding orang lain yang seusianya.

Karena itulah gizi jadi bagian penting bagi kesinambungan daur kehidupan manusia sekaligus bagi pembangunan bangsa, sebab jika angka stunting terlalu tinggi pada suatu periode dapat memicu munculnya satu generasi yang kurang produktif.

Karena itu ia menghajak semua pihak terus bersinergi dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini.

Kata Faisal Mang, gizi menjadi bagian penting bagi kesinambungan daur kehidupan manusia sekaligus bagi pembangunan bangsa sebab jika angka stunting terlalu tinggi pada suatu periode dapat memicu munculnya generasi yang kurang produktif.

Mantan Kepala Dinas Peternakan itu menuturkan ada dua intervensi gizi untuk mencegah stunting yakni pertama intervensi spesifik yang menyentuh sektor kesehatan tapi sifatnya jangka pendek dan kedua intervensi sensitif yang melibatkan kerja sama lintas sektor selain kesehatan.

“Mari kita bersama-sama bersinergi dalam rangka mencegah dan menurunkan balita stunting di Sulawesi Tengah,” pintanya.

HGN 2019 mengangkat tema, `Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi` dengan sub tema, `Keluarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif` dan slogan, `Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang`.

Faisal berharap momentum HGN ini menjadi media efektif penyampaian pesan gizi ke masyarakat, khususnya dalam menyukseskan program-program pencegahan stunting pada balita dari lingkungan keluarga.

“Mengapa keluarga? Sebab jika keluarga sudah menyadari akan pentingnya gizi maka itulah yang akan mengubah dan meningkatkan prilaku-prilaku sadar gizi untuk mencegah stunting.

HGN 2019 tingkat Pemprov Sulteng ini juga diperingati dengan bakti sosial, konseling dan kampanye Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) di hunian sementara (huntara) pengungsi korban bencana di Kelurahan Petobo, bazar buah dan pameran gizi di Poltekkes serta talkshow.

Peserta seminar diantaranya dari unsur kesehatan, pemerintahan, ibu-ibu PKK dan organisasi perempuan, serta mitra kerja lainnya.**

Sumber/editor: Humpro/Ikhsan Madjido

Berita terkait