Sumber: Humpro Sulteng
|
HASIL-Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Pertanian (Musrenbangtan) sangat mempengaruhi sinergitas program kabupaten/kota
dengan provinsi dalam rangka menyiasati tantangan dan peluang sektor pertanian
tahun 2020.
Pertanian (Musrenbangtan) sangat mempengaruhi sinergitas program kabupaten/kota
dengan provinsi dalam rangka menyiasati tantangan dan peluang sektor pertanian
tahun 2020.
Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah Dr. H. Moh. Hidayat, M.Si saat menutup Musrenbangtan tingkat
Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu siang (6/4/2019), di Gedung Pogombo.
Sulawesi Tengah Dr. H. Moh. Hidayat, M.Si saat menutup Musrenbangtan tingkat
Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu siang (6/4/2019), di Gedung Pogombo.
Sekdaprov mengingatkan, hasil rekomendasi dari
musrenbangtan tahun lalu mesti dievaluasi dulu, berapa yang berhasil
direalisasi dan berapa yang belum supaya rekomendasi yang lahir dari
musrenbangtan 2019 betul-betul mencerminkan prioritas kebutuhan.
musrenbangtan tahun lalu mesti dievaluasi dulu, berapa yang berhasil
direalisasi dan berapa yang belum supaya rekomendasi yang lahir dari
musrenbangtan 2019 betul-betul mencerminkan prioritas kebutuhan.
“Saya takut dari 20 (rekomendasi), terealisasi
baru 5, ada 15 yang belum, lalu lahir lagi 20, berarti ada 35 yang harus
direalisasi (tahun depan),” ungkapnya yang khawatir kalau terlalu banyak
rekomendasi justru tidak akan efektif.
baru 5, ada 15 yang belum, lalu lahir lagi 20, berarti ada 35 yang harus
direalisasi (tahun depan),” ungkapnya yang khawatir kalau terlalu banyak
rekomendasi justru tidak akan efektif.
Dibagian lain, Sekdaprov meminta supaya
stakeholder memperhatikan dampak hukum ekonomi sebelum memutuskan komoditi apa
yang akan ditingkatkan.
stakeholder memperhatikan dampak hukum ekonomi sebelum memutuskan komoditi apa
yang akan ditingkatkan.
Ia ambil contoh cabai karena terlalu banyak
membanjiri pasar membuat harganya anjlok sehingga petani urung memanen dan
sengaja membiarkan cabainya busuk di pohon.
membanjiri pasar membuat harganya anjlok sehingga petani urung memanen dan
sengaja membiarkan cabainya busuk di pohon.
“Sering kita gagal mempersiapkan pasar supaya
ketika produksi banyak, harga (komoditi) tidak terlalu anjlok,” ujarnya.
ketika produksi banyak, harga (komoditi) tidak terlalu anjlok,” ujarnya.
“Jadi kita lepas pelan-pelan saat harganya mahal
tapi saat normal, kelebihan kita simpan di gudang,” pungkasnya menyarankan.
tapi saat normal, kelebihan kita simpan di gudang,” pungkasnya menyarankan.
Penutupan turut dihadiri pejabat fungsional madya
kementerian pertanian Ir. Asep Saptiadi, M.Si, dan para pejabat OPD lingkup
pertanian dan perkebunan se Sulteng.**
kementerian pertanian Ir. Asep Saptiadi, M.Si, dan para pejabat OPD lingkup
pertanian dan perkebunan se Sulteng.**