Tausiyah Ramadhan: Tanda-tanda Lailatul Qadar

  • Whatsapp
banner 728x90
Lailatul Qadar, merupakan Malam yang lebih mulia
daripada Seribu Bulan. Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa.
Siapapun orang yang beriman pasti menginginkan dirinya beruntung mendapatkan
keberkahan dari Lailatul Qadar. Jika kita cermati dari namanya, Lailatul Qadar
berasal dari bahasa Arab yang berarti malam ketetapan. Sebab  pada malam
Lailatul Qadar, Alqur’an diturunkan sebagai pedoman hidup manusia dan barang
siapa yang beribadah di malam itu maka pahalanya akan dilipat gandakan lebih
dari 29.500 lipat. pahalanya sama saja dengan terus menerus beribadah lebih
dari seribu bulan atau lebih dari 83 tahun. Oleh Sebab  itu, dianjurkan
bagi kita untuk berdo’a dan beribadah saat Lailatul Qadar. Sebab  Insya
Allah doa di malam Lailatul Qadar akan diijabah dan dosa-dosa kita diampuni.
Dari
Aisyah. Ia berkata, “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya dapat
mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya kita ucapkan di malam itu?”
jawab beliau, “ucapkanlah olehmu: ya Allah, sesungguhnya engkau pengampun, suka
mengampuni kesalahan, maka ampunilah kesalahanku.” (Muttafaq Alaih). 



Pada malam
Lailatul Qadar, para malaikat yang membawa rahmat turun ke bumi termasuk
malaikat Jibril. Ini mengindikasikan bahwa Lailatul Qadar benar-benar malam
penuh keberkahan, malam penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. Dimana setan
tidak bisa berbuat jahat dan manusia hanya bergelut dengan nafsu dirinya
sendiri untuk bisa memanfaatkan momentum ini. Takdir tahunan pun dicatat pada
malam Qadar ini. Bila  ternyata, Lailatul Qadar dijadikan rahasia oleh
Allah. 



Kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu akan
datang. Sekalipun begitu, Para ulama telah memberikan beberapa penjelasan
mengenai datangnya Lailatul Qadar ini.
Para
ulama berbeda pendapat mengenai kapan Lailatul Qadar itu sampai . Akan tetapi
pendapat yang lebih bisa dipercaya adalah di malam-malam ganjil di 10 hari
terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits dibawah ini. “Rasulullah SAW sangat
bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi
kesungguhan beliau di waktu lainnya.” (HR. Muslim). 



Sebuah hadits shohih datang
Dari sahabat Abdullah Bin Umar, “Rasulullah SAW telah bersabda, “barang siapa
yang ingin menjumpai malam Lailatul Qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam
dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan
hadits diatas, Lailatul Qadar akan terjadi di malam ke-27 Ramadhan. Bila ,
perbedaan penentuan awal mulai 1 Ramadhan membuat kita tak bisa menjadikan
pendapat itu sebagai patokan yang mutlak.
Namun
tidak semua kita mendapatkan keberkahan itu, karena hanya orang-orang pilihan
dan benar-benar bersungguh-sunguh menjalankan ibadahlah yang mendapatkannya.
Namun tahu kah anda Lailatur Qadar bisa turun di mana saja, dan siapa saja yang
mendapatkannya. Karena di malam 10 terakhir Ramadan adalah malam Lailatul
Qadar.
Selalu
ganjil yakni antara 21, 23, 25, 27, dan 29. Walau bagaimanapun juga diantara
hikmah malam ini memang dirahsiakan agar umat Islam rajin beribadat di
sepanjang malam khususnya di sepuluh malam yang terakhir. Namun ada tanda-tanda
yang sangat baik. Sebahagian Muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam
ini dengan menjaga diri agar berjaga pada malam-malam terakhir Ramadan sambil
beribadah sepanjang malam.
Adapun
tanda-tanda bermacam-macam dari cerita kita orang awam, tetapi ada keyakinan
bahwa tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan
tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menyalak, dan beberapa tanda
yang jelas batil dan rosak. Maka dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak
boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil.
Lantas
 bagaimana kita bisa tahu jika Lailatul Qadar telah sampai ? Rasulullah
SAW pernah bersabda tentang tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Bila kita merasakan
keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita
jumpai. Keempat tanda dan ciri tersebut antara lain:
1.     Matahari akan terbit pada pagi
harinya dalam keadaan jernih, teduh, seperti tidak ada sinar. Dari Abi bin
Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang
artinya,”Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar,
seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)
2.      Keesokan hari malam Lailatul
Qadar, sinar matahari tampak cerah bila teduh.
3.     Di malam Lailatul Qadar, udara
tidaklah dingin, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada badai.
4.   Malaikat akan menurunkan
ketenangan sehingga manusia bisa merasakan ketenangan tersebut dan merasakan
kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.***

@Day 25 Ramadhan

Berita terkait