IPCC Submit Artikel Internasional

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter:
Yohanes Clemens
International Publication and Collaborative Center (IPCC)
Universitas Tadulako (Untad), Selasa, (2/7/2019) melakukan submit sebanyak 21
artikel ke jurnal internasional bereputasi secara serentak.
Proses submit artikel-artikel
tersebut secara simbolis dilakukan oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir H Mahfudz MP,
yang didampingi Penanggung Jawab IPCC Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio, SE,
MS, Koordinator IPCC Untad, para Wakil Rektor, serta unsur-unsur  pimpinan Lembaga dan Fakultas di lingkungan
Untad.
Penanggung Jawab IPCC Untad, Prof
Dr Ir H Muh Basir Cyio menjelaskan, peningkatan jumlah publikasi internasional
merupakan perintah langsung Menteri kepada Rektor. Hal ini karena salah satu
ukuran kinerja Rektor adalah jumlah publikasi internasional yang dihasilkan
oleh perguruan tinggi bersangkutan.
“Ini Pak Rektor beri amanah
kelola artikel-artikel, yang diharapkan bisa terbit dijurnal internasional
bereputasi. Bereputasi itu artinya jurnal yang tidak diragukan kualitasnya,
jadi kalau terbit disitu, berarti tulisan itu Ok, penulisnya juga ok, bukan
ecek-ecek,” ujar Prof Basir Cyio.
Sehingga, kata Prof Basir Cyio,
dengan submit artikel secara serentak tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
dorongan para pimpinan Fakultas dan Lembaga di Untad kepada para dosen untuk
meningkatkan jumlah tulisan ilmiah yang bereputasi internasional.
“Masa kita cita-citanya menjadi
world class University tapi biar satu tulisan internasional tidak ada, berarti
satu di antara indikatornya adalah publikasi internasional,” jelas Prof Basir.
Olehnya, Ia juga menekankan bahwa
IPCC siap memfasilitasi para dosen terkait hal itu. Bahkan jika mengalami
kendala misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris, Prof Basir menyebutkan IPCC
siap menanganinya.
“Kendala kita biasanya pada
keterbatasan bahasa Inggris. Nah, IPCC ini siap menangani. Cukup menulis dengan
bahasa Indonesia, yang penting kontennya mantap dan kaidah-kaidah ilmiahnya
terpenuhi. Tugas IPCC ini yang memfasilitasi,” urainya.
Untuk kepentingan Universitas,
tambah Prof Basir, salah satu yang dilakukan FMIPA dan Tehnik, melalui konfrens
lalu diterbitkan di terindeks kopus. “Kalau jumlah penulis itu ada 63
penulis, tapi untuk yang ke jurnalnya 56. Dan itu semua akan menggangkat harkat
dan martabat perguruan Tinggi. Jadi rangking-rangking di universitas, salah satu
yang menentukan ini, berapa publikasi internasional,” ucap Prof Basir.
Olehnya, lanjut Prof Basir, jika
yang terbit ini, ditambah dengan yang konvrens, saya yakin, ini kalau posisi
70an itu ada untuk tahun ini. Kalau tehnik juga terbit itu melampaui target.
Jadi targetnya pak rektor dalam visi-misinya itu 125 publikasi internasional.
Kami yakin asal teknik terbit, ditambah saat ini, tambah IPCC, Mandiri, itu
Insyaallah melampaui target pak rektor, yang sudah dilaporkan ke pak Menteri,”
tandasnya.
Sedangkan, Rektor Untad, dalam
arahannya, menekankan bahwa peningkatan publikasi internasional oleh para dosen
di Untad merupakan suatu hal yang mesti dilakukan. Olehnya, rektor meminta
kepada para pimpinan Fakultas dan Lembaga khususnya Lembaga Penelitian
(Lemlit), agar lebih intens dalam mendorong para dosen melakukan publikasi. Hal
ini kata Rektor, untuk mengejar kesesuaian rasio antara jumlah dosen di
perguruan tinggi dengan jumlah publikasi yang dihasilkan.
“Sebab, tantangannya ada di rasio
publikasi dan dosen yang dihitung, mungkin yang paling ideal adalah 1 banding
5, artinya untuk 1 jurnal ada 5 orang sebagai tim yang menyusunnya.
Mudah-mudahan keberadaan IPCC ini dapat semakin membantu kita,” imbau Rektor.
Prof Mahfudz menilai, dengan
adanya tambahan 21 artikel yang di-submit melalui IPCC tersebut, dapat membantu
tercapainya jumlah publikasi yang ditargetkan oleh Untad pada tahun ini ketika
disampaikan kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, yakni
sebanyak 125 publikasi dalam setahun.**

Berita terkait