SENSUS penduduk pada tahun 2020 mendatang, masyarakat bisa melakukan pemutakhiran atau update data melaui ponsel Android. Demikian Kabid BPS Sulteng, Wahyu Yulianto dalam press release, Senin (5/8/2019) bertempat di kantor Badan Pusat Statistik Sulteng.
Menurutnya, sensus penduduk tahun 2020, menggunakan metode kombinasi. Yaitu basis data penduduk yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) menjadi acuan untuk merekapitulasi jumlah penduduk. Selanjutnya melakukan pemutakhiran data secara online atau pendataan mandiri menggunakan komputer, gadget, sebagai pelengkap.
Namun metode berbasis internet tersebut ungkap Wahyu Yulianto, hanya dapat diakses di wilayah kota Palu, Kabupaten Toli-Toli dan Banggai. Olehnya, dia menjelaskan untuk beberapa wilayah Sulteng yang bisa mengakses internet, pada bulan Februari hingga Maret tahun 2020 bisa melakukan metode mandiri. Yakni mengapdate datanya melalui internet.
“Khususnya beberap wilayah Sulteng disebutkan diatas, bisa mengadate datanya pada ponsel Androidnya, ” bebernya.
Untuk masyarakat yang belum bisa mengakses internet lanjut Kabud BPS Sulteng, akan dilakukan pendataan secara konvensional. Dengan menerapkan sistim door to door. Atau dari rumah ke rumah oleh petugas sensus.
“Kedepannya, satuan lingkungan terkecil dalam melakukan sensus penduduk, selain kerjasama dengan Dukcapil, juga ketua RT. Release jumlah penduduk berdasarkan setiap RT, bekerjasama dengan Kemendagri, akan dilakukan sinegritas dengan para ketua RT, ” paparnya.
Dengan demikian, diharapkan ketua RT bertanggung jawab atas suksesnya pelaksanaan sensus penduduk di wilayahnya. ” Ketua RT pasti mengetahui semua warganya yang tinggal di wilayahnya, ” akunya.
Menyikapi beberapa wilayah yang terdampak bencana alam Likuefaksi, Wahyu Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan terkait hal tersebut.
“Dalam kasus force majure bencana alam di Sulteng, pada bulan April dan Mei, kami sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah yang dulunya berpenghuni. Seperti Kelurahan Petobo. Ketua RT yang akan dimintai keterangan terkait jumlah warga yang masih ada di wilayah tersebut, ” jelasnya.
Sementara Kabid data BPS Sulteng, Nasser menjelaskan bahwa metode sensus penduduk tahun 2020, merupakan informasi awal kepada masyarakat. Metodenya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara totalitas memanfaatkan data registrasi melalui Dukcapil.
Ditambahkanya, proses sensus penduduk dilakukan dalam bebera tahap. Diantaranya pada bulan Februari 2020, dilaksanakan metode secara mandiri berbasis internet. Setelah itu pendataan secara door to door bagi masyarakat yang belum melakukan pendataan melalui internet pada bulan Juni tahun 2020.
Pada sensus penduduk tahun 2020, masyarakat diimbau untuk melakukan pemutakhiran data melalui internet. “Sensus penduduk tahun 2020 diharapkan bukan hanya dapat menyediakan data kependudukan saja, namun juga dapat memperbaharui datanya melalui internet”. ***
Reporter: Firmansyah Lawawi