SULTENG – Ternyata sampai tahun 2021 setidaknya ada 10 perusahaan di Sulawesi Tengah mpengelolaan lingkungan buruk. Dan kesepuluhnya mendapat rapor merah. Sayang, 10 perusahaan itu tidak dibuka oleh Dinas Lingkungan Hidup Sulteng.
Dinas Lingkungan Hidup tahun ini mengeluarkan raport Final dan Sertifikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) periode 2020-2021.
PROPER tersebut menyasar pada 30 perusahaan di Sulteng, yakni 21 perusahaan sektor pertambangan, energi dan migas, sembilan perusahaan sektor agroindustri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov.Sulteng M.Sadly Lesnusa mengapresiasi perusahaan (peringkat emas, hijau dan biru) yang turut serta memperbaiki ekosistem lingkungan di Sulteng.
Menurutnya, ketaatan pelaku industri terhadap peraturan lingkungan hidup merupakan suatu kewajiban, agar tidak terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat operasi industri yang tidak ramah.
“Sesungguhnya tempat perusahaan saudara berpijak dan beroperasi itu semua dalam pinjaman dari anak cucu kita agar generasi mendatang bisa memetik buah yang baik,” bebernya.
Berdasarkan hasil evaluasi terdapat 10 perusahaan peringkat merah, Ia pun mengingatkan perusahan secepatnya memperbaiki pengelolaan lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan.
Terakhir, gubernur berharap dukungan dari pelaku usaha dalam mengatasi kerusakan lingkungan maupun pemeliharaan lingkungan. ‘’Terima kasih Pemprov Sulteng sehingga kami dapat mempertahankan jejak lingkungan dan penghargaan ini semakin memotivasi untuk memperhatikan lingkungan dan masyarakat,” kata peserta PROPER yang diwakili JOB Pertamina Tomori Juli.R.
Berikut hasil PROPER Periode Tahun 2020-2021, diantaranya : Peringkat Emas : JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi. Peringkat Hijau : PT.Pertamina EP Asset4-Field Donggi Matindok. Peringkat Biru : PT.Bintang Delapan Mineral Peringkat Merah : PT.COR Industri Indonesia. ***
editor : rizky/adpim pemprov sulteng
