4. Sindrom Kaki Gelisah (RLS)
Sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS) ditandai dengan keinginan kuat untuk menggerakkan kaki tanpa alasan jelas. Gangguan ini membuat kaki pengidapnya tersentak setiap 20-30 detik sekali sepanjang malam.
Gejala RLS sering kali bertambah parah saat istirahat atau tertidur. Karena itu, kondisi ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kantuk di siang hari.
5. Narkolepsi
Narkolepsi terjadi saat otak tidak dapat mengendalikan siklus tidur dan terbangun dengan baik. Gangguan sistem saraf ini membuat pengidapnya ingin tidur secara tiba-tiba di siang hari karena kantuk berlebih dan hampir mustahil untuk ditahan saat melakukan aktivitas.
Narkolepsi juga dapat mengakibatkan hilangnya kontrol otot mendadak (katapleksi) berupa perasaan lemas ringan atau tubuh kolaps total yang berlangsung beberapa detik hingga satu menit.
6. Depresi
Gangguan tidur seperti insomnia termasuk gejala umum depresi. Studi 2019 menunjukkan lebih dari 50 persen orang dengan depresi berat mengalami kantuk berlebih di siang hari.
7. Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup. Karena sel darah merah berperan mengangkut oksigen, anemia bisa menurunkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini mampu membuat seseorang merasa lelah dan sering mengantuk.
8. Gangguan Neurologis
Sejumlah gangguan neurologis juga dapat mempengaruhi siklus tidur yang memicu seringnya mengantuk di siang hari. Gangguan neurologisnya berupa penyakit alzheimer, penyakit parkinson, sklerosis multipel (MS), dan tumor atau cedera otak. ***
Sumber: detik.com