Kota Palu,- UNTUK Melawan aksi penimbunan gas elpiji 3 kilogram di pasaran, Pemkot Palu langsung bergerak cepat. Caranya, mulai hari ini akan ada operasi penjualan gas elpiji di setiap kantor kelurahan. Hal itu untuk ‘mematahkan’ ulah spekulan dan penimbun mengeruk keuntungan pada masyarakat. Kedua; Pemkot meminta aparat kepolisian langsung menangkap oknum atau pedagang yang terlibat merusak perekonomian masyarakat.
Surat Pemkot yang ditandatangani Wakil Wali Kota, Sigit Purnomo Said itu berisikan tiga hal. Selain setiap kelurahan menjual gas elpiji bekerja sama dengan pihak depot pertamina sesuai HET Rp16 ribu, yang kedua; Pemkot meminta semua jajaran kelurahan melibatkan Satgas K5 di lapangan dalam melakukan operasi penjualan. Ketiga; operasi tersebut diperuntukkan bagi warga masyarakat di semua kelurahan yang berhak atas subsidi ‘si melon’ tersebut.
Sebelumnya, kelangkaan si ‘melon’ 3 Kg akhir-akhir ini di Palu mulai menjadi viral dan topik hangat di beberapa media.Bahkan beberapa status nitizen sudah bernada satir pada pemerintah. Ada salah satu postingan nitizen yang menyebut, ‘’Lebih Muda mencari Janda dari pada mencari Gas Elpiji 3 Kilogram’’ dan lain-lain. Langkanya gas elpiji 3 Kg ini juga dibandrol dengan harga yang jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Yaitu mulai dari Rp25 ribu hingga tembus Rp30 ribu.
Menurut Sales Executif LPG wilayah Sulteng Bastian Wibowo saat ditemui sejumlah wartawan Senin (4/9/2017) pukul 17.00 Wita di PT Pertamina Unit Pemasaran VII DPPU Mutiara Palu Jalan Abdul Rahman Saleh, menyatakanbahwa kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang terjadi di kota Palu saat ini akibat dari permainan dari pengecer dan penimbun. Karena pihak Pertamina sudah memperketat pengawasan terhadap Agen dan pangkalan. Wilayah hukum kami hanya sebatas menyuplai kepada pangkalan, kalau sudah sampai ke pengecer bukan ranah pertamina lagi, karena prosedur pendistribusian mulai dari Agen hingga pangkalan sudah sesuai standar kelayakan.
Dia juga menambahkan bahwa jumlah personil pertamina terbatas untuk mengawasi para pelaku usaha yang nakal, dan juga luasnya area yang ada di kota Palu sehingga tidak maksimalnya pengawasan. Pihak Pertamina berharap kepada Pemkot agar menindak tegas para pengecer yang dengan sesuka hati mereka mempermainkan harga serta melakukan penimbunan. “Kami berharap agar semua pihak saling bersinergi antara satu dan lainya untuk menindak tegas terhadap mereka yang melakukan kecurangan, sehingga semuanya bisa kembali normal seperti biasanya,” ungkapnya. **
Reporter: Ramdan Otoluwa/Firmansyah