Kampus IAIN di Sigi Harus Tahan Gempa

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber: humas IAIN

PERWAKILAN Bank Pembangunan Asia/Asia Development Bank (ADB)
Indonesia meminta konstruksi dan desain pembangunan/revitalisasi bangunan
gedung kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, harus
tahan gempa.

“Desain konstruksi pembangunan bangunan
gedung IAIN Palu harus tahan gempa,” ucap Senior Staf Perwakilan ADB
Indonesia, Sutarum Wiriono.

Hal itu menjadi keharusan, mengingat lokasi
pembangunan kampus di Sigi letaknya berdekatan dengan jalur patahan sesar Palu
Koro.

Sutarum Wiriono dan Sagaf dari pihak ADB
Indonesia, telah mengunjungi dan meninjau langsung kondisi dan lokasi IAIN
Palu, kampus II di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi pada Rabu
23/1.

Peninjauan itu, karena IAIN Palu mengajukan
proposal revitalisasi/pembangunan perguruan tinggi Islam negeri tersebut dengan
dana ADB senilai kurang lebih Rp 365 miliar.

Selain konstruksi bangunan gedung harus tahan
gempa, pihak ADB juga meminta kepada IAIN Palu agar mendesain kampus dengan
memperhatikan aspek lingkungan/ekologis dan estetika.

“Kampus harus ramah lingkungan, orang-orang
dan mahasiswa ketika berada di kampus merasa nyaman dan betah di kampus,”
ujar Sutarum Wiriono.

Rektor IAIN Palu Prof Dr Sagaf S Pettalongi
mengaku melibatkan ADB lewat pemerintah pusat untuk merevitalisasi kampus IAIN
Palu, dan telah disetujui.

Kata dia, berdasarkan rencana kebutuhan IAIN Palu
sebelum dan pascabencana, maka diusulkan anggaran senilai Rp365 Miliar.

Hadirnya kampus IAIN Palu di Sigi, menurut dia,
akan memberikan dampak positif dalam menunjang upaya pembangunan manusia yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah tersebut.

Karena itu, urai dia, tidak hanya sebagai ikon
kampus IAIN Palu di Sigi melainkan juga sebagai penunjang peradaban Islam yang
berperan untuk membangun harmonisasi antarumat beragama di daerah itu.

Perguruan tinggi IAIN Palu mempunyai peranan yang
sangat penting dan strategis, baik di masa lalu maupun kini.
Perguruan tinggi itu dapat menjadi benteng peradaban
yang menjaga, sekaligus mengembangkan budaya yang ada di Sigi.

IAIN Palu memiliki lahan di Sigi seluas kurang
lebih 25 hektare yang dimanfaatkan untuk pengembangan perguruan tinggi
tersebut.**

Berita terkait