Peserta KKN IAIN Palu Jaga Persaudaraan Antaragama

  • Whatsapp
Reporter: Ikhsan Madjido

LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, menekankan kepada
peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019, untuk menjaga persaudaraan
antarasesama manusia dan agama di lokasi KKN.

“Salah satu penekanan kepada mahasiswa KKN
yakni harus menjaga persaudaraan, menjaga kerukunan antaraagama,” ucap
Ketua LP2M IAIN Palu, Prof Asy’ari, di Palu, Kamis (21/2/2019).

Prof Asy’ari mengemukakan, peserta KKN IAIN Palu
dibebankan kegiatan non-fisik sebesar 80 persen yang meliputi kegiatan
sosial-keagamaan, pembinaan akhlak, pengajian, pembinaan di madrasyah, taman
pengajian alquran, pantia-panti asuhan, rumah ibadah.

Kegiatan non-fisik ini, sebut dia, sebagai bentuk
pengabdian di tengah masyarakat. Karena itu, dalam pengabdian itu, harus
mengedepankan etika atau akhlak.

Dalam tataran itu, kata dia, peserta KKN harus
menonjolkan Islam rahmatan lilalaamin, atau Islam yang dapat bergandengan
tangan atau bersahabat dengan agama apapun.

“Tunjukkan jati diri IAIN Palu, bahwa
mahasiswa IAIN Palu dapat berperan untuk penyatuan umat, membangun persaudaraan
antarsesama manusia,” ujar dia.

Asy’ari menguraikan, IAIN Palu akan menurunkan 250
mahasiswa KKN di 39 desa 6 kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong untuk
menjalani KKN dengan beban kegiatan fisik 20 persen dan non-fisik 80 persen.

Ia menegaskan, mahasiswa KKN IAIN Palu tidak perlu
mengurusi mengenai tapal batas wilayah. Sebab tapal batas terkadang menjadi
salah satu sumber dari konflik sosial atau perkelahian antarkampung.

“Saya kira untuk tapal batas tidak perlu lah
di campuri. Itu urusan pemerintah. Mahasiswa KKN kalau kegiatan fisik,
berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait apa yang hendak dilakukan,”
ujar dia.

Selain 250 mahasiswa KKN di Parigi Moutong, IAIN
Palu, sebut Asy’ari, juga menurunkan kurang lebih 100 mahasiswa di Kabupaten
Sigi dengan muatan atau beban yang sama.

Sebagian mahasiswa KKN, lanjut dia, akan
melangsungkan KKN di Kota Palu atau di kampus I. Untuk peserta yang menjalani
KKN di kampus I, mereka tinggal di rumah sendiri.

Sementara untuk yang di Sigi dan Parigi Moutong
mahasiswa tinggal di rumah-rumah warga yang telah disediakan. Panitia, sebut
dia, telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dua kabupaten tersebut,
terkait penempatan mahasiswa KKN termasuk tempat tinggal.

“Kami juga menyiapkan pembimbing sebanyak 13
orang yang akan rutin ke posko-posko mahasiswa KKN,” sebut Asy’ari.

IAIN Palu akan mulai menurunkan peserta KKN pada
Senin 25 Februari 2019 dari kampus I di Palu Barat.***

Berita terkait