 |
|
Sumber: antaranews.com
|
membuka Sulteng Expo 2019, suatu pameran industri kecil menengah, properti
dan kuliner, di Sirkuit Panggona, Eks-MTQ Palu, Sulawesi Tengah, Selasa
(9/4/2019) malam.
“Sampai H-1 persiapan hampir 100 persen, seluruh stan pameran telah
tersedia, pihak-pihak yang terkait dan terlibat juga telah ada di Palu,
sebagian telah berada di lokasi kegiatan,” ucap Wakil Ketua Panitia
Sulteng Expo 2019, Irmawati Sahi, yang juga Kepala Bidang Promosi
Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian
(DPMPTP) Sulteng, Selasa.
Pameran itu dilaksanakan dalam rangka HUT Sulawesi Tengah, dengan tema
“sinergitas memacu investasi untuk pertumbuhan dan pemerataan”.
Longki Djanggola juga akan memaparkan pertumbuhan nilai investasi di
beberapa sektor, antara lain pariwisata, perdagangan, industri dan lainnya,
termasuk perekonomian Sulteng pascabencana.
Irmawati mengemukakan, dalam Sulteng Expo 2019 akan digelar beberapa kegiatan,
yaitu forum investasi, Trauma Healing (500 anak) bintang tamu Kak Seto dan
lembaga pemerhati anak, lomba memasak koki huntara (20 koki huntara), lomba
menggambar, kabaret, lagu dan musik, pemilihan puteri pariwisata, dan fun run.
“kegiatan ini berlangsung mulai Selasa hingga Sabtu 13 April 2019.
Kegiatan ini juga melibatkan beberapa OPD seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Forum Anak Sulteng, Sekretariat Daerah Pemprov Sulteng, Badan Penanaman
Modal,” urai Irma.
Expo Sulawesi Tengah 2019 juga dimeriahkan dengan hiburan yang melibatkan artis
religi Opick, dan band ternama di Indonesia yakni Wali.
Pameran Sulteng expo 2019 adalah event yang berskala nasional/regional yang
menampilkan produk unggulan dan jasa layanan publik, potensi dan peluang
investasi seluruh kab/kota, industri, perdagangan, pariwisata, dan produk
unggulan yang dihasilkan oleh UMKM binaan pemerintah daerah maupun BUMN,
informasi kinerja instansi tingkat propinsi, instansi vertikal, gelar seni dan
budaya, kuliner serta panggung hiburan.
Pantauan Antara di lapangan, Senin, pelaku IKM, OPD se-Sulawesi Tengah ramai di
lokasi kegiatan. Stan-stan mulai di isi oleh pelaku usaha, badan usaha dan
organisasi lainnya.*
