Bidikmisi Hingga 2.500
Universitas Tadulako (Untad) mendapat kuota Bidikmisi sebanyak 1.506 orang pada tahun 2019. Yang mana terdistribusi kepada 504 mahasiswa melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan 1.002 mahasiswa melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
“Kuota ini sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa, bahkan kuota yang tersedia untuk jalur SBMPTN sejumlah 1.002 mahasiswa, sementara yang lulus sejumlah 1.828 mahasiswa, berarti ada sejumlah 826 orang calon mahasiswa yang belum diakomodir, sehingga harus dilakukan seleksi secara baik dan ketat,” kata Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Untad, Dr Lukman Nadjamuddin M,Hum, saat konfrensi pers di Gedung Rektorat Untad, Rabu (24/7/2019).
Dr Lukman menjelaskan, Bidikmisi sebenarnya bukan beasiswa sebagai apresiasi atau dukungan dana terhadap mahasiswa berprestasi. Tetapi, bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah karena mempunyai potensi akademik, namun tidak memiliki finansial yang mencukupi untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
“Dengan ini dapat membangkitkan harapan, dan memberi kesempatan bagi masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi, tetapi memiliki potensi akademik untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi,” ujar Dr Lukman.
Namun, kata Dia (Dr Lukman), proses Bidikmisi ini melewati proses yang begitu ketat dan selektif. Sehingga, tidak semua mahasiswa yang dinyatakan lulus Bidikmisi bisa mendapatkan Bidikmisi. Sebab, Untad akan melakukan verifikasi terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa mahasiswa yang mendapat Bidikmisi memang pantas dan layak
“Bahkan jika dalam perjalanan mahasiswa yang dinyatakan lulus Bidikmisi dan setelah dilakukan verifikasi dinyatakan mampu secara ekonomi, maka dapat dipastikan bahwa Bidikmisinya akan dicabut,” cetusnya.
Olehnya, untuk saat sekarang, lanjut Dr Lukman, sedang proses seleksi untuk menjaring mahasiswa yang benar-benar pantas mendapatkan Bidikmisi, khususnya bagi peserta Bidikmis melalui jalur SBMPTN, agar kita bisa mendapatkan jumlah mahasiswa Bidikmisi jalur SBMPTN sebanyak 1.002 tersebut.
“Intinya Bidikmisi diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi secara akademik tetapi tidak memiliki kemampuan finansial,” katnya.
Dia menambahkan, Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Mahfudz MP, berkomitmen memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada calon mahasiswa yang terbatas secara ekonomi tetapi berprestasi secara akademik untuk melanjutkan pendidikan di Untad.
“Karena itu, Rektor telah berusaha mengajukan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk penambahan kuota Bidikmisi hingga bisa mencapai 2.500 mahasiswa. Cara lain yang juga telah ditempuh yaitu, mulai tahun 2019 Untad memberikan akses kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah untuk mengirimkan calon mahasiswa, melanjutkan pendidikan tinggi di Untad, dengan biaya yang diafiliasi secara penuh atau sebagian oleh pemerintah daerah asal mahasiswa tersebut,” tandasnya.***