Puluhan peserta Tim Lomba Memasak serba ikan, yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se-Sulteng serta ratusan siswa/siswi dan PAUD gerak tari dan lomba mewarnai, memeriahkan gebyar gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) tingkat provinsi Sulteng bertempat di Halaman Pogombo Kantor Gubernur Sulteng, Kamis 21 November 2019.
Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Hukum dan Organisasi Mulyono, SE, Ak, MM dalam sambutannya memberikan apresiasi dan menyambut baik terlaksananya kegiatan tersebut.
Menurut Gubernur, sebagai provinsi bercirikan
kepulauan dengan wilayah laut seluas 77.295,90 km2 , jumlah pulau 1.604 buah
pulau dengan panjang garis pantai 6.652 km dan didukung oleh perairan umum
daratan berupa danau, sungai dan rawa; maka kesemuanya itu menjadi anugerah
bagi Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyediakan lapangan kerja, mengurangi
angka kemiskinan, meningkatkan ekonomi daerah, dan mendukung ketahanan pangan
dan gizi masyarakat.
Program prioritas 3 (tiga) tahun kepengurusan Forikan periode tahun 2020-2023 yang baru dikukuhkan, Rabu 20 November 2019 lanjut gubernur, ke depan adalah membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting.
“Berdasarkan riset kesehatan dasar, tahun 2013 angka stunting di indonesia mencapai 37,2% yang selanjutnya dalam kurun waktu lima tahun berikut angka stunting di indonesia turun menjadi 27,67% namun masih jauh dari yang ditargetkan WHO sebesar 20%. Jika tidak segera diatasi, maka generasi mendatang akan menghasilkan generasi yang fisiknya lemah, kecerdasannya rendah dan akan menjadi beban pembangunan,” sebut gubernur.
Asisten Mulyono dalam sambutan gubernur menambahkan, komoditas ikan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan ketahanan pangan dan gizi buruk sesuai pernyataan Menteri Kesehatan saat membuka acara festival kuliner ikan nusantara pada 13 mei 2017 di jakarta. Hal ini karena ikan kaya akan gizi esensial yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan manusia.
Dikatakannya, tahun 2018, angka konsumsi ikan
Sulawesi Tengah sebesar 56,65 kg/kapita/tahun dari target 60,78
kg/kapita/tahun. Tren positif tersebut cukup menggembirakan,namun demikian
perlu disadari masih ada beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah yang angka
konsumsi ikannya masih jauh dari harapan.
Lebih lanjut gubernur menyampaikan, peringatan hari ikan nasional tanggal 21 November tahun 2019 merupakan momentum untuk kembali menatap laut sebagai masa depan. Laut merupakan pendukung terwujudnya ketahanan dan kedaulatan nasional; modal pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas; dan sumber ketahanan pangan dan gizi.
Untuk itu, gubernur berharap kepada OPD teknis, serta seluruh OPD terkait lainnya agar meningkatkan sinergitas dalam menyusun dan melaksanakan program dan kegiatan terkait, sehingga kebutuhan konsumsi ikan masyarakat Sulawesi Tengah dapat tercapai hingga menyentuh masyarakat pedalaman.
Gubernur dalam sambutannya juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Ketua Forikan provinsi, dan kabupaten/kota se-sulawesi tengah, unsur Forkopimda Sulteng, kepala OPD lingkup Pemprov Sulawesi Tengah dan kabupaten/kota, unsur tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita, tokoh pemuda, tokoh agama, LSM, Pers, dan pihak-pihak lain yang telah membantu program pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam kegiatan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemar ikan) untuk terus menjadi pelopor makan ikan di lingkungan masing-masing, sehingga akan lahir putra-putri generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas.
I love fish, ayo makan ikan agar sehat dan cerdas, “kamai mangande bau”,
Dan i love fish, mau cerdas makanlah ikan “madota mapande bau rakande”. jelas Asisten Mulyono dalam sambutan gubernur.
Sekedar untuk diketahui, Forikan yang baru dikukuhkan sehari, tepatnya Rabu 20 November 2019 telah menunjukkan kerja nyatanya dan sukses dalam gebyar ‘Gemarikan’ yang dihadiri ratusan peserta dengan menampilkan sejumlah atraksi dan aneka macam lomba. **
Sumber: Biro Humas dan Protokol
