Terjadi 40 Kali Gempa Susulan

  • Whatsapp
banner 728x90

Sigi,- Paska Gempa bumi tektonik bermagnitudo (M) 5,8 yang menguncang kabupaten Sigi, pada Sabtu (28/03) pukul 23.43.17 WITA, Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu melakukan analisa mengenai adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Hingga Pagi ini pukul 08.00 WITA, menurut analisa BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, setidaknya telah terjadi 40 kali gempa susulan dan keseluruhan gempa tersebut terjadi karena adanya aktifitas sesar Palu-koro.

Adapun 5 gempa susulan dengan Magnitudo tertinggi antara lain :

Hanya berselang 13 menit dari gempa pertama pada pukul 23:55:31 WITA, dengan Magnitudo 4.4, berlokasi : 1.78 LS – 120.15 BT, 13 km arah baratdaya Doda (Kab. Poso) dan kedalaman : 10 km.

Selanjutnya pada pukul 00:00:02 WITA, dengan Magnitudo 3.7, berlokasi : 1.79 LS – 120.17 BT, 12 km arah baratdaya Doda (Kab. Poso) dan kedalaman : 10 km.

Berikutnya pada pukul 00:22:03 WITA, dengan Magnitudo 4.2, berlokasi : 1.67 LS – 120.14 BT, 13 km arah tenggara Lawua (Kab. Sigi), kedalaman : 10 km dan dirasakan II-III MMI di Kabupaten Sigi.

Dan pada pukul 00:18:19 WITA,dengan Magnitudo 3.4, berlokasi : 1.79 LS – 120.21 BT, 9 km arah baratdaya Doda (Kab. Poso) dan kedalaman : 10 km.

Teranyar pada pukul 07.45.37 WITA dengan Magnitudo 4.1, berlokasi : 1.73 LS – 120.14 BT, 13 km arah barat Doda (Kab. Poso), Kedalaman : 10 km.

Lantas 35 gempa susulan lainnya menurut BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu hanya memiliki Magnitudo rata-rata 2 koma dan semuanya termasuk gempa darat.

40 Gempa susulan tersebut tidak ada yang berpotensi tsunami. Hingga saat ini pihak BMKG belum merilis mengenai laporan lebih lanjut dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari BMKG. Jangan terpancing dengan isu berita yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa dan tsunami. Serta tetap waspada terhadap adanya potensi gempa susulan lainnya. ***

Reporter: Indra Setiawan

Berita terkait