Mamuju Tengah,- Wabah pandemi Covid-19 tak menyurutkan niat warga Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat untuk menunaikan shalat Idulfitri 1441 H secara berjamaah.
Namun ada hal yang berbeda, jika biasanya shalat Idulfitri pelaksanaan dipusatkan secara berjamaah di Lapangan, kini harus dibatasi dan dilaksanakan pada tiap-tiap masjid guna mengurangi mobilisasi massa dan juga memutus mata rantai penyebaran virus.
Diketahui, berdasarkan data Pusdatina Covid-19 Sulbar, Kecamatan Pangale sendiri masih termasuk zona hijau karena belum ada warga yang terinveksi virus coroana sehingga masih dapat melaksanakan ibadah 1 tahun sekali tersebut.
Joko Muhammad, salah satu warga yang mengikuti shalat Idulfitri di Masjid Miftahul Mutaddi, mengaku sebenarnya ia pun khawatir dengan kondisi Covid-19 yang kian tak menentu dan selalu bertambah tiap harinya.
“Rasa khawatir pasti ada, mengingat virus yang tak kasat mata itu kita tidak tahu siapa saja yang telah terpapar, meskipun itu tetangga kita dan wilayah kita masih zona hijau,” ungkapnya kepada Reporter kailipost.com, Minggu (24/05/2020).
Kemudian ia menambahkan bahwa pengurus masjid telah melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
“Sebelum memasuki masjid, dilakukan pengecekan suhu badan kepada tiap jemaah, pengurus juga penyediaan tempat pencucian tangan dan juga menghimbau agar warga tak saling berjabat tangan,” lanjut Pria umur 23 itu.
Ia kemudian juga mengingatkan bahwa ibadah itu wajib, apalagi Shalat Idulfitri hanya sekali dalam setahun. Tetapi juga harus mengikuti arahan dari Pemerintah.
“Dalam menghadapi wabah (Covid-19), kita semua harus meningkatkan iman kepada Allah SWT, tetapi imun juga harus kuat agar kita tak terpapar virus,” tutupnya. ***
Reporter: Indra Setiawan
