Palu,- Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Wakilnya Rusli Dg. Palabbi, membacakan sambutan dalam rangka laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis enam bulan berikutnya tahun anggaran 2020 dalam rapat Paripurna ketujuh masa persidangan ketiga 2020 DPRD bertempat di Aula DPRD Provinsi Sulteng, Selasa (27/07).
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur melaporkan realisasi semester yang telah diserahkan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Pemda atas penggunaan keuangan daerah serta menjadi tolak ukur kinerja dalam mengelola keuangan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan dan 6 bulan kedepan.
“Kami menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam 6 bulan terakhir belum sesuai dengan apa yang kita harapkan, hal ini disebabkan dengan kondisi bekerja dalam suasana dan mekanisme kerja yang berbeda dari sebelumnya, karena penyesuaian dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Rusli Dg. Palabbi mewakili Gubernur.
Pada kesempatan itu, disampaikan pula mengenai keadaan pencapaian realisasi pelaksanaan APBD semester 1 tahun anggaran 2020 antara lain pendapatan sampai dengan Juni 2020, realisasi pendapatan dicapai sebesar Rp1.594.192.535.547,28 atau 40,52 persen dari target pendapatan yang telah ditetapkan.
Untuk belanja realisasi, sampai dengan bulan Juni 2020 dicapai sebesar Rp1.181.274.371.384,01 atau 27,72 persen dari target belanja, dengan rincian realisasi belanja tidak langsung sampai akhir bulan Juni 2020 terealisir sebesar Rp824.640.728.171,00, kemudian belanja langsung sampai akhir Juni 2020 terealisir sebesar Rp356.633.643.187,40.
Selanjutnya penerimaan pembiayaan daerah,
ditargetkan penerimaan pembiayaan berdasarkan APBD sampai dengan Juni 2020 yang berasal dari silpa sebesar Rp32.650.835.000,00
Lalu, pengeluaran pembiayaan daerah sampai dengan Juni 2020 terealisir nihil atau 0,00 persen dari target sebesar nihil. Untuk Silpa sisa lebih pembiayaan anggaran berjalan bulan berkenaan adalah sebesar Rp842.856.470.609,48
Berdasarkan realisasi yang telah digambarkan, dapat disimpulkan bahwa prognosis dan 6 bulan kedepan sebelum APBD-perubahan.
Antara lain pendapatan Rp2.340.158.707.011,72
Belanja Rp3.079.597.706.200,60
Penerimaan pembiayaan Rp103.417.471.420,60
Pengeluaran pembiayaan 0
“Berdasarkan laporan realisasi tersebut, kami menyadari bahwa belum semua harapan masyarakat maupun mitra kerja kami di DPRD mampu diwujudkan dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemda,” akunya.
Namun, menurutnya, hal tersebut lebih ditimbulkan oleh kondisi objektif karena adanya keterbatasan kapasitas keuangan daerah di satu sisi yang tidak selalu mampu mengimbangi dinamika kebutuhan masyarakat yang terus tumbuh.
Selanjutnya, agenda mata acara kedua yaitu pembahasan rancangan kebijakan umum APBD (KUA) dan rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) Sulteng anggaran 2021
Gubernur melalui Wakil Gubernur Sulteng, Dr. H. Rusli Dg Palabbi selanjutnya membacakan pidato pengantar rancangan KUA serta PPAS tahun 2021.
“Ada empat hal yang berhubungan dengan asumsi yang digunakan dalam rancangan KUA dan rancanangan PPAS yang diajukan dalam sidang dewan yang terhormat untuk dibahas,” katannya
Keempat hal dimaksud yakni, (1)Asumsi dasar yang digunakan dalam APBN, (2) Laju inflasi, (3) Pertumbuhan PDRB dan (4) Tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Alokasi anggaran pendapatan daerah pada PPAS Sulteng 2021 diproyeksikan sebesar Rp2.847.827.195.689,00. Lalu belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp2.913.521.731.957,00
Sementara kebijakan pembiayaan 2021 diproyeksikan dari silpa 2020 yakni penerimaan pembiayaan Rp130.694.536.268,00 dan pengeluaran pembiayaan Rp65 Miliar.
“Berdasarkan struktur kebijakan umum APBD 2021, 10 program prioritas dialokasikan untuk dibiayai. Selain program tersebut, dalam struktur KUA-PPAS 2021 juga telah dialokasikan program kegiatan untuk penanganan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19,” jelasnya. ***
Sumber: Humas Pemprov Sulteng
