Palu,- Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Palu mengalami banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II A Mutiara Sis Al-Jufrie Palu memberi penjelasan soal Fenomena yang melanda Kota Palu ini.
Prakirawan cuaca (Forecaster) BMKG Mutiara Sis Al-Jufrie Palu, Affan Nugraha Diharsya, menjelaskan bahwa fenomena hujan yang terjadi dalam beberapa pekan belakang ini hingga Kamis (24/09) malam tadi, diakibatkan oleh aktifnya Osilasi Madden Julian (MJO) di kuadran 3 dan 4 yaitu Indonesia, termasuk juga wilayah Palu.
“MJO ini sendiri pada bulan September berada di kuadran 3 dan 4 yang merupakan wilayah Indonesia, jadi dalam kuadran 3 dan 4 MJO aktif dan kadang tidak aktif. Pada saat aktif MJO berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. Beberapa pekan terakhir juga terjadi banjir bandang di Sigi yang menjadi acuan kami menganalisis lebih lanjut mengenai MJO dan kondisi atmosfer, hasilnya kemungkinan akan sampai 10 Oktober 2020 cuaca di Kota Palu akan relatif sama,” jelasnya.
Selain itu, Affan Nugraha Diharsya juga menghimbau masyarakat Kota Palu dan sekitarnya agar tetap selalu waspada dengan cuaca buruk yang sedang melanda wilayah Palu.
“Untuk pemantauan kami yang terakhir 23 September 2020 kemarin merupakan puncak dari kondisi buruk tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan pada 10 Oktober 2020 cuaca masih dalam keadaan yang sama. Sehingga kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca buruk dalam artian terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa berdampak pada kejadian banjir dan tanah longsor,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan beberapa wilayah di Kota Palu mempunyai karakteristik kebencanaan yang berbeda sehingga BMKG memberikan peringatan terhadap beberapa wilayah.
“Yaitu Donggala, Donggala bagian selatan dan Sigi dengan karakteristik banjir bandang dan longsor. Palu sebagian, wilayah Parimo, Parigi, Sausu, dan Torue dengan karakteristik Banjir. Buol, Toil-Toli, Poso dan Touna dengan karakteristik banjir dan banjir bandang dan juga beberapa wilayah yang mempunyai karakteristik bencana yang memungkinkan naiknya permukaan air laut,” tutupnya.***
Reporter: Juen Tandayu