Resesi Ekonomi: Sulteng, Satu dari Tiga Daerah Yang Masih Aman dari Jurang Kontraksi

  • Whatsapp
Sumber: Doc CNBC Indonesia
banner 728x90

Palu,- Pada 05 November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia resmi memasuki jurang resesi. Pasalnya, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami Kontraksi ekonomi selama dua kuartal beruntun dan sudah memenuhi syarat masuk masa resesi ekonomi.

Hampir seluruh provinsi masuk dalam ‘jurang’ resesi karena adanya kontraksi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama dua kuartal beruntun. Hanya tiga provinsi yang mampu membukukan pertumbuhan positif pada kuartal III-2020 yaitu Maluku Utara (Malut) 6,66 persen, Sulawesi Tengah (Sulteng) 2,82 persen, dan Kalimantan Utara (Kaltara) 1,46 persen.

Sementara provinsi yang paling merana akibat Pandemi Covid-19 adalah Bali. Pada kuartal III-2020, PDRB Pulau Dewata terkontraksi di 12,28 persen. Lebih parah dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 10,98 persen.

Di Sulteng sendiri, berdasarkan data BPS, tumbuhnya ekonomi 2,82 persen pada triwulan III-2020 terbukti melambat dibanding capaian triwulan III-2019 (y-on-y) yang sebesar 6,15 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 27,79 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor sebesar 37,18 persen.

Ekonomi Provinsi Sulteng triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 3,98 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 17,17 persen. Sedangkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 15,70 persen.

“Sampai dengan triwulan III-2020 (c-to-c) Sulteng tumbuh di angka 2,51 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 21,85 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor sebesar 36,30 persen,” melansir laporan BPS Sulteng, Sabtu (07/11/2020).

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2020 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen. Kontraksi tersebut terjadi di seluruh pulau di Indonesia. Kontraksi tertinggi terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,80 persen, diikuti oleh pulau Jawa sebesar 4,00 persen. Struktur perekonomian triwulan III-2020 secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,88 persen, diikuti Pulau Sumatra sebesar 21,53 persen dan pulau-pulau lainnya masing masing kurang dari 10 persen.***

Reportase: Indra Setiawan
Sumber: Badan
Pusat Statistik (BPS)

Berita terkait