HIPMI Talk: Cudi Bicara Strategi Tingkatkan Kemajuan Daerah

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar acara bertajuk HIMPI Talk Gubernur Baru untuk Sulteng Berdaya Saing, di Salt Kitchen & Lounge, Kota Palu, Sabtu (26/12/2020).

Kegiatan ini dihadiri pengurus cabang HIMPI di Kabupaten/Kota se-Sulteng, dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Ketua Umum HIPMI Sulteng, Ishak Basir tersebut lebih memfokuskan topik pendiskusian tentang strategi meningkatkan kemajuan daerah dibawah kepemimpinan Gubernur terpilih, Rusdy Mastura.

Dalam kesempatan ini, Rusdy Mastura mengatakan, bahwa tantangan Provinsi Sulteng diantaranya yaitu masih lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya para generasi muda yang diharap menjadi bagian dari pendobrak kemajuan daerah.

Kelemahan SDM ini terkait, pengetahuan sesuai potensi Sumber Daya Alam ( SDA) dimiliki daerah. Sehingga, Menurutnya perlu membuat Sekolah Vokasi, atau SMK di setiap Kecamatan dengan tujuan pendidikan mampu menunjang pada penguasaan keahlian sesusai potensi SDA yang ada, agar putra/putri daerah memiliki soft skill dalam mengelolah pontensi di daerah.

“Seperti di IMIP kenapa sangat banyak putra daerah yang tidak terpekerjakan, ini karena belum ada kemampuan yang profesional. Kenapa lebih banyak tenaga kerja luar daerah yang dipakai, karena mereka kuasai ilmunya, kita tidak kuasai, karena Sekolah kita cuman SMA biasa,” sebut Rusdy Mastura.

Sehingga kata Rusdy, di bidang pertambangan, baik sebagai operatornya maupun ahli komputernya, dan lainnya tenaga kerja lokal belum bisa. Menurutnya, ini semua yang harus dirubah. Sulteng memiliki tambang emas, bagaimana caranya agar anak-anak Daerah memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang pertambangan emas. Sehingga Pemerintah tidak lagi salah atau anak muda yang salah.

Selain tantangan, Rusdy Mastura mengatakan, terdapat peluang Sulawesi Tengah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, yaitu dengan mengambil peran untuk menjadi daerah penyangga logistik di Ibu Kota Negara jika telah di pindahkan ke Kalimantan.

Mewujudkan hal ini, maka strateginya adalah membuka segala akses transportasi, baik antar Kabupaten, dan Kota yang dianggap bisa mempercepat penyaluran hasil pertanian, peternakan, dan perikanan, serta potensi lainnya produksi masyarakat agar bisa menembus pasar di Kalimantan.

Ia berharap, pemuda harus menjadi lokomotif penggerak kebangkitan ekonomi daerah demi menuntaskan segala persoalan di Sulteng khususnya masalah kemiskinan yang masih terbilang tinggi.***

Reporter: Supardi

Berita terkait