Tak Hanya Hebat Di Politik, Wosu Juga Penghasil Hafidz Qur’an 30 Juz

  • Whatsapp

Morowali,- Anggota Komisi II DPR-RI Partai Demokrat, Anwar Hafid kembali melakukan kunjungan kerja di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Kali ini, Anwar Hafid hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriyah, yang dirangkaikan dengan peresmian pondok pesantren Nurul Hufadz Alkhairaat dan Masjid Misratul Hafid di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat, tepatnya Selasa (19/10/2021).

Turut hadir Ketua DPRD Morowali, Kuswandi yang duduk berdampingan dengan Wakil Ketua I Syarifudin Hafid dan Wakil Ketua II Asgar Ali, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Morowali Mohammad Jafar Hamid, Inspektur Inspektorat Afridin, Kepala DPKAD Faruk Djibran, Kepala Dinas Sosial Arifin Lakane, perwakilan Kodim 1311/Morowali dan Polres Morowali.

Seperti diketahui, semasa menjabat Bupati Morowali di periode keduanya, Anwar dikenal dengan dua program religi unggulannya, yakni Morowali Mengaji dan Morowali Berjamaah, sehingga banyak terbangunnya pondok Tahfidz Qur’an di wilayah Kabupaten Morowali.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hufadz, Abdul Azis dalam hikmah Maulid mengungkapkan, tentang penjelasan singkat berdirinya ponpes tersebut serta prestasi yang diraih oleh santri yang dididiknya dan saat ini melaju ke tingkat nasional. Santri itu berada di Ternate Maluku Utara untuk mengikuti MTQ tingkat Nasional sebagai utusan dari Sulawesi Tengah.

Menurutnya, Anwar Hafid pernah mengatakan bahwa pesantren tersebut adalah milik ummat, tidak ada pesantren milik pribadi. “Pondok ini kita waqafkan untuk umat Islam dan kita harus bersatu,pesantren ini milik kita semua ummat Islam dan pesantren ini adalah titipan dari Allah SWT, pondok pesantren ini jugq diwasiatkan dan saya titipkan kepada masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya, serta masyarakat Morowali pada khususnya untuk terus melanjutkan program ini, saya berpesan jika suatu saat nanti ada secara pribadi ingin mengusik pondok ini seiring dengan perkembangan, maka sesungguhnya anda memulai kegagalan karena Al-Qur’an ini adalah ilmu Allah, dan kita harus menjaganya” urai Ustadz Azis.

Dengan peringatan Maulid ini lanjut Ustadz Abdul Azis, menjadi sejarah bagi pribadi kita masing masing dan masyarakat kita bahwa Rasulullah SAW tidak hanya diperingati kelahirannya tapi harus ditanamkan dalam hati, menghidupkan sunnah Nabi sehingga dapat menjaga perkara shalat sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT.

Sedangkan Anwar Hafid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Morowali yang telah melanjutkan program ,dengan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp 1 milyar untuk pembangunan pondok pesantren Nurul Hufadz Alkhairaat.

Dikatakannya, tidak ada lagi yang perlu diragukan kalau pondok ini bukan Alkhairaat. “Sampai hari ini, saya masih Ketua Komda Alkhairaat, dan saya bersama Ustadz Azis di pondok ini tidak ada politik, yang ada disini bagaimana Al-Qur’an ini kita wariskan melalui penghafal Al-Qur’an, sudah ada tujuh santri yang menjadi penghafal Qur’an 30 juzz” ungkapnya.

Ditambahkan Anwar, salah satu bentuk kedzaliman orang tua yang terbesar hari ini adalah karena orang tua tidak berfikir untuk memberikan pendidikan agama kepada anaknya. “Jangan berfikir kedzaliman itu hanya dilakukan oleh pemerintah yang menindas rakyatnya, akan tetapi yang termasuk kedzaliman orang tua yaitu tidak berusaha mencarikan jodoh yang baik terhadap anaknya, dan tidak memberikan pendidikan agama yang baik” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Anwar Hafid berharap kepada masyarakat Kabupaten Morowali agar mendukung program pemerintah daerah tentang vaksinasi. “Jangan takut untuk divaksin, karena dengan divaksin tubuh kita semakin kuat, jika belum divaksin, ayo segera divaksin, jangan dengar kata orang dua tahun kemudian jika divaksin akan mati, Pak Ustadz tadi sudah bilang, kalau waktunya mati, pasti kita akan mati” katanya.

Selain itu, Anwar menyampaikan, pada bulan November ia akan melounching program “BAKU SAYANG” yang merupakan singkatan dari Berkah Alqur’an Sulteng Berjaya dan Menang. “Mungkin masih banyak orang Islam yang tidak memiliki Alqur’an di dalam rumah, Al-Qur’an ini adalah panduan hidup kita kemanapun Alqur’an itu harus dibawa kendati tidak dibaca, sedangkan cuma dibawa saja sudah berkah, apalagi dibaca” ungkapnya.

Sedangkan Bupati Morowali yang diwakili Sekkab Morowali, Mohammad Jafar Hamid mengatakan bahwa selama ini Bupati Morowali Taslim selalu memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan keagamaan khususnya terkait mencetak generasi-generasi Qur’an seperti yang di emban pondok pesantren.

“Peringatan Maulid yang dirangkaikan peresmian masjid ini memberikan penguatan iman dan dakwah yang mengedepankan syari’ah Islam, pebangunan masjid sebagai tempat ibadah dan peradaban akan saling melengkapi dengan makin baiknya fasilitas pendidikan hafidz seperti yang kita saksikan hari ini, semoga Allah SWT memberikan ridhonya terhadap niat baik kita ini” tandas Jafar Hamid.

Adanya tujuh santri yang telah menjadi hafidz Qur’an 30 juzz, membuktikan bahwa Desa Wosu masih terdepan, baik di Eksekutif, Legislatif Kabupaten, Legislatif Tingkat Pusat, Ekonomi, maupun bidang religi.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait