Editor/Sumber: Faqih Azzura/Detik.com
Jogja- Sampai saat ini masih terdengar ledakan ledakan yang terjadi di ibukota Ukraina yaitu Kiev. Sirene udara juga meraung raung serta serangan rudal Rusia ke ibukota Ukraina Kiev kian insentif. Saksi mata Reuters di pusat kota berpenduduk 3,4 juta orang itu tidak dapat memastikan apa yang menyebabkan ledakan itu, namun ledakan itu sudah sering terdengar beberapa hari ini dan bahkan bertambah hari bertambah juga suara dari ledakan tersebut.
Meskipun belum ada serangan yang sangat besar yang di luncurkan ke ibukota Ukraina, tetapi Kiev telah dihujani peluru oleh pasukan Rusia untuk mematahkan perlawanan di kota terdekat, Borodyanka. Rekaman drone dari kota itu juga menunjukkan bangunan bangunan di ibukota Ukraina telah rata dengan tanah dan kendaraan militer yang hangus terbakar. Ratusan ribu penduduk sudah mengungsi ke tempat relatif aman dan juga sudah mengungsi ke negara tetangga, tetapi masih banyak juga yang bertahan di ibukota.
Liliya seorang wanita asal Ukraina mengatakan Moskow bersalah atas “Genosida” atas Ukraina. Ia juga mengatakan Rusia adalah negara haus darah dan datang untuk membunuh mereka (Ukraina). Igor Leonidovich seorang pria berumur 62 tahun juga mengatakan, “mereka (Rusia) harus pergi ke neraka,” Ucap Igor. Igor juga mengatakn tidak percaya apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Rusia mengatakan tindakannya di Ukraina adalah ‘operasi khusus’ yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk mengahncurkan kemampuan militer negara tetangganya dan menangkap apa yang disebutnya nasionalis berbahaya.
