Penyakit Defisiensi Mineral Buat Produksi Sapi Lokal Kurang Optimal

  • Whatsapp
Peternakan sapi di Jalan Cikoko Barat III, RW 05, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2023).

Jakarta,- Penyakit defisiensi mineral yang terjadi pada sapi potong lokal membuat produksi daging sapi menjadi kurang optimal.

Hal tersebut disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari menyampaikan, pemberian pakan hijau dalam jumlah terbatas menyebabkan sapi potong mengalami defisiensi mineral.

“Produksi sapi di Indonesia masih terbilang belum besar, padahal permintaan sapi domestik sangat banyak,” ujarnya.

Pakan hijau yang tumbuh di tanah miskin unsur mineral, daerah beriklim kering, daerah berpasir, dan daerah lahan gambut memiliki kandungan mineral yang sedikit.

Pada tanah dengan pH 8 akan terjadi defisiensi mineral jenis besi, mangan, dan zink. Sedangkan tanah dengan kadar pH 5 terjadi defisiensi tembaga.

Puji mengatakan, ada lebih dari 80 persen peternak sapi potong memberikan pakan hijau berupa rumput dan dedaunan. Jumlah mineral yang tersedia dalam pakan hijau sangat terbatas, sehingga sapi kurang berkembang dengan baik akibat defisiensi mineral.

Berita terkait