SULTENG,- Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK RI perwakilan Sulteng mulai monitoring dan evaluasi. Bahkan yang sifatnya temuan tahun anggaran 2024, auditor negara sudah ungkap.
Sumber redaksi menyebut, ada empat daerah yang kini menjadi perhatian BPK RI. Bahkan sifatnya temuan dan rawan kerugian negara atau berpotensi lambat dimanfaatkan sebesar besarnya masyarakat. Atau output kegiatan dan programnya. Belum lagi kerugian keuangan atas ketidaksesuaian perencanaan, kegiatan dan evaluasi.
Keempat daerah otonom di Sulawesi Tengah itu Kota Palu, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai. Sayangny, rincian temuan BPK RI belum diekspos. Temuan itu hasil pemeriksaan kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) semester II Tahun Anggaran (TA) 2024.
“Pekerjaan atau kontrak juga tidak sesuai ketentuan, antara lain pengendalian kualitas tidak dilakukan sesuai kontrak, pelaksanaan pekerjaan tidak mematuhi kesesuaian kualitas, kuantitas serta waktu penyelesaian sesuai kontrak dan pembayaran melebihi progres fisik pelaksanaan pekerjaan,” ucap Kepala BPK perwakilan Sulteng Binsar Karyanto dalam sebuah satu kesempatan ke awak media.
KOTA PALU
Tahun anggaran 2024 menyisahkan lima hari lagi. Ada empat proyek miliaran rupiah di Kota Palu terancam tak selesai.
Keempat proyek itu adalah pembangunan Gedung Kantor Dinas Lingkungan Hidup anggaran Rp9 miliar, proyek Lapangan Talise Valangguni Rp4 miliar dan Masjid Huntap Tondo Rp15,9 miliar. Selanjutnya proyek Pembangunan Gedung Kantor Dinas Sosial Rp7,5 miliar dan Taman Lasoso Palu dengan mata anggaran Rp10 miliar.
Kekuatiran tak selesai tepat waktu keempat proyek puluhan miliar rupiah di Palu itu juga dikeluhkan Komisi Pembangunan (C) DPRD Palu. Wakil rakyat di RDP sempat ‘berteriak’ mengingatkan eksekutif.