Menurutnya, jemaah haji Indonesia lebih cocok dilayani oleh petugas yang serumpun. Apalagi, sebagian besar jemaah haji Indonesia tak bisa berbahasa Arab.
“Kalau orang Mesir, orang Suriah, Lebanon, mereka semuanya bisa bahasa Arab kan? Nah orang Indonesia tuh jarang bisa bahasa Arab. Kalau ada yang sakit, ada yang tersesat, orang Arab nggak bisa bahasa Indonesia, orang Indonesia nggak bisa bahasa Arab,” ujarnya.
Menag menilai, penambahan ini juga untuk meringankan kerja para petugas haji Arab Saudi.
Diketahui, kuota petugas haji Indonesia 2025 saat ini berjumlah 2.210 orang. Jumlah itu relatif lebih sedikit dibandingkan musim haji 2024 yakni sebanyak 4.421 petugas haji. ***
Sumber: iNews.id
