Editor : Fathia
Kaili Post- Ketegangan militer antara India dan Pakistan kembali meledak pada Rabu (7/5/2025), setelah militer Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur India menyusul serangan udara yang dilancarkan New Delhi. Serangan rudal India menghantam sedikitnya dua lokasi di wilayah Pakistan yang sebelumnya dikaitkan dengan kelompok militan terlarang, menewaskan 26 warga sipil dan melukai 46 lainnya, menurut pejabat Pakistan, dikutip dari Sky News.
Situasi ini memicu reaksi global. Inggris memperbarui imbauan perjalanan dan melarang warganya mendekati wilayah perbatasan India–Pakistan, termasuk Garis Kontrol di Kashmir dan provinsi Balochistan. Presiden AS Donald Trump menyebut konflik ini “memalukan” dan berharap pertempuran “berakhir dengan sangat cepat”.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Dewan Keamanan Nasional AS telah melakukan komunikasi dengan pihak India dan Pakistan, mendesak penyelesaian damai. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun meminta kedua negara menunjukkan pengekangan maksimal, memperingatkan bahwa dunia tidak sanggup menanggung eskalasi militer antara dua kekuatan nuklir tersebut.
Konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade ini kembali mencuat usai serangan bersenjata di Kashmir India yang menewaskan 26 turis, yang kemudian dituding India dilakukan oleh kelompok yang didukung Pakistan—klaim yang telah dibantah keras oleh Islamabad.
