Brinicle, Tornado Es Bawah Laut yang Dijuluki ‘Jari Kematian’

  • Whatsapp

Palu– Fenomena langka bernama brinicle atau tornado es bawah laut kembali menjadi sorotan para peneliti kelautan.

Fenomena ini dikenal sebagai “jari kematian” karena mampu membekukan dan membunuh makhluk laut yang berada di jalurnya.

Brinicle terbentuk di perairan kutub saat air laut yang sangat dingin dan asin mengalir dari permukaan ke dasar laut.

Ketika air dengan salinitas tinggi ini menyentuh air laut di bawahnya yang lebih hangat, terjadi pembekuan yang membentuk pipa es menyerupai jari raksasa yang menjulur ke dasar laut.

Fenomena ini pertama kali terdokumentasi secara visual oleh para peneliti BBC dalam program Frozen Planet pada 2011.


Dalam rekaman itu, brinicle terlihat membentuk tabung es yang tumbuh ke bawah, menyapu dasar laut dengan suhu ekstrem, dan membekukan segala yang disentuh, termasuk bulu babi dan bintang laut.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa brinicle hanya terbentuk dalam kondisi lingkungan yang sangat spesifik, yakni suhu ekstrem di bawah titik beku dan perbedaan salinitas yang tinggi.

Proses ini terjadi sangat lambat namun mematikan bagi organisme laut yang tak sempat menghindar.

Meskipun jarang terjadi, brinicle menjadi contoh nyata bagaimana laut dan es saling berinteraksi dalam ekosistem kutub yang ekstrem.

Fenomena ini juga menjadi bahan studi penting dalam memahami perubahan iklim dan dinamika termal di lautan.

Saat ini, ilmuwan kelautan dan ahli iklim terus meneliti brinicle sebagai bagian dari upaya lebih luas dalam memahami sistem laut global.

Selain mengungkap misteri laut dalam, penelitian ini juga memperkaya pemahaman manusia tentang batas adaptasi kehidupan di lingkungan ekstrem

Berita terkait