Reporter: Firmansyah
KEPALA
Kejaksaan Tinggi Sulteng,
Sampe Tuah
dalam sambutannya
dalam acara HUT Hari Bhakti Adhyaksa 58
tahun mengatakan agar segenap masyarakat maupun lembaga dan instansi
pemerintah, wajib menjaga harmoni
dan stabilitas keamanan, ketertiban serta perpecahan jelang pemilu 2019 mendatang.
Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Sulteng, Longky Djanggola, Kapolda
Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, mantan Bupati Donggala Kasman Lassa,
Sekdaprov Hidayat Lamakaate, Kepala Kejaksaan Negeri Subeno, serta tamu
undangan lainya, Senin (23/7/2018) di halaman kantor Kejati, jalan Sam Ratulangi
Palu.
Kejaksaan Tinggi Sulteng,
Sampe Tuah
dalam sambutannya
dalam acara HUT Hari Bhakti Adhyaksa 58
tahun mengatakan agar segenap masyarakat maupun lembaga dan instansi
pemerintah, wajib menjaga harmoni
dan stabilitas keamanan, ketertiban serta perpecahan jelang pemilu 2019 mendatang.
Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Sulteng, Longky Djanggola, Kapolda
Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, mantan Bupati Donggala Kasman Lassa,
Sekdaprov Hidayat Lamakaate, Kepala Kejaksaan Negeri Subeno, serta tamu
undangan lainya, Senin (23/7/2018) di halaman kantor Kejati, jalan Sam Ratulangi
Palu.
Beragamnya
suku, agama ras dan golongan yang ada di Indonesia saat ini, patut diwaspadai
sebagai pemicu konflik. Utamanya dalam perhelatan pemilukada, pileg maupun
pilpres. Olehnya sangat diharapkan kerjasama semua pihak dalam menjaga
stabilitas suhu politik menjelang pesta rakyat tersebut tidak memanas.
suku, agama ras dan golongan yang ada di Indonesia saat ini, patut diwaspadai
sebagai pemicu konflik. Utamanya dalam perhelatan pemilukada, pileg maupun
pilpres. Olehnya sangat diharapkan kerjasama semua pihak dalam menjaga
stabilitas suhu politik menjelang pesta rakyat tersebut tidak memanas.
Sampe
Tuah juga menambahkan bahwa
persoalan korupsi masih menjadi persoalan besar yang kerap membayangi dan
menghambat pembangunan. Olehnya peranan
dukungan, ketegasan aparat penegak
hukum sangat dibutuhkan dalam melakukan tindakan pencegahan sangat
krusial saat menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tuah juga menambahkan bahwa
persoalan korupsi masih menjadi persoalan besar yang kerap membayangi dan
menghambat pembangunan. Olehnya peranan
dukungan, ketegasan aparat penegak
hukum sangat dibutuhkan dalam melakukan tindakan pencegahan sangat
krusial saat menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya
Kajati menghimbau agar tetap melakukan konsilidasi disegenap lini maupun strata
dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada, guna membangun pola
persepsi yang sama dalam mendorong tumbuh kembangnya pembangunan. Kejaksaan
Tinggi sendiri mempunyai kedudukan yang dapat diandalkan dalam menegakan
peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Kajati menghimbau agar tetap melakukan konsilidasi disegenap lini maupun strata
dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada, guna membangun pola
persepsi yang sama dalam mendorong tumbuh kembangnya pembangunan. Kejaksaan
Tinggi sendiri mempunyai kedudukan yang dapat diandalkan dalam menegakan
peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Menutup
sambutannya, Kajati menegaskan
beberapa perintah harian sebagai berikut. Meningkatkan intensitas kepekaan dalam pelaksanaan
tugas tanggung jawab penegakan hukum dengan cerdas, lugas dan berintigritas.
Memosiskan diri secara personal, fungsional secara kokoh dengan menjunjung
tinggi harkat serta kehormatan profesi, selaku insan Adhyaksa.**
sambutannya, Kajati menegaskan
beberapa perintah harian sebagai berikut. Meningkatkan intensitas kepekaan dalam pelaksanaan
tugas tanggung jawab penegakan hukum dengan cerdas, lugas dan berintigritas.
Memosiskan diri secara personal, fungsional secara kokoh dengan menjunjung
tinggi harkat serta kehormatan profesi, selaku insan Adhyaksa.**