Mengapa Bandar Judi Pilih Brasil Juara?

  • Whatsapp

Jadwal
8 Besar

Jumat,
6 Juli 2018
Pukul
21.00 WIB: Uruguay Vs Prancis
Sabtu,
7 Juli 2018
Pukul
01.00 WIB: Brasil Vs Belgia
Sabtu,
7 Juli
21.00
WIB: Swedia Vs Inggris
Minggu,
8 Juli 2018
Pukul
01.00 WIB: Rusia Vs Kroasia

 Sumber     :
tirto.co
BERGERAK Perlahan
di atas meja didampingi seorang pengasuh dan dua panitia Piala Dunia 2018. Di
hadapannya, ada dua mangkok berisi biskuit. Mangkok pertama berada di dekat
bendera Arab Saudi. Sedangkan yang kedua berada di dekat bendera Rusia.

Imut dan tampak lugu. Begitu cara kucing berambut putih dan bermata biru itu
berjalan. Setelah menengok ke kanan dan ke kiri, Achilles pada akhirnya memakan
biskuit di mangkok kedua—yang berada di dekat bendera Rusia itu.



Achilles memang tengah mendapat tempat istimewa. Ditunjuk sebagai peramal resmi di Piala Dunia 2018, mangkok yang dipilihnya
dinilai secara otoritatif melambangkan negara pemenang pertandingan. Pada kasus
pertandingan Rusia melawan Arab Saudi, pilihan Achilles tepat. Pada laga
pertama di Piala Dunia 2018 tersebut, Rusia melibas Arab Saudi, lima gol tanpa
balas.

Achilles juga bukan hewan pertama yang diistimewakan sebagai peramal seperti
itu. Pada Piala Dunia 2010, 
Paul si Gurita ikut memprediksi bahwa Spanyol yang
akan menang melawan Belanda di partai final. Empat tahun kemudian, bermacam
hewan, mulai dari trio penguin dan sepasang keledai kerdil di Inggris, serta
seekor babi guinea bernama Madame Shiva, didapuk sebagai peramal pemenang
pertandingan Piala Dunia 2014.

Di tengah euforia, tak salah mengandalkan insting hewan untuk menebak pemenang
pertandingan. Sebagai turnamen terakbar sepakbola dunia, hasil setiap
pertandingan di Piala Dunia tentu bikin penasaran. 
Namun, adakah cara lain untuk memprediksi hasil pertandingan Piala Dunia 2018
yang lebih meyakinkan ketimbang mengandalkan insting hewan atau sekadar ramalan
tanpa data?

Memprediksi Juara Piala Dunia 2018
Sebelum kick-off perdana Piala Dunia 2018,
Adam Zaileis, Christoph Leitner, dan Kurt Hornik meluncurkan kertas kerja
berjudul “
Probabilistic
Forecasts for the 2018 FIFA World Cup Based on the Bookmaker Consensus Model
“.
Kertas kerja tersebut berusaha memprediksi hasil Piala Dunia 2018 menggunakan
model yang didasarkan pada data 26 bandar taruhan internasional. Karena
didasarkan pada data bandar taruhan, model ini dinamakan model konsensus bandar
taruhan.



Dalam membangun model prediksinya, Zaileis, Leitner, dan Hornik merata-ratakan
nilai logaritma taruhan yang dipasang pada setiap tim yang sudah dinihilkan
nilai overround-nya (margin keuntungan bandarnya). Setelah itu, nilai
rata-rata tersebut diubah lagi menjadi skala peluang kemenangan setiap
tim. 
Berdasarkan model konsensus bandar taruhan ini, Brasil berpeluang 16,6 persen
menjuarai Piala Dunia 2018. Angka tersebut membuat Brasil sebagai tim yang
peluangnya paling besar menjuarai Piala Dunia 2018. Tiga tim lain yang nilai
peluang menjuarai Piala Dunia 2018 di atas 10 persen adalah Jerman (15,8
persen), Spanyol (12,5 persen) dan Perancis (12,1 persen). 
Sementara itu, tim tuan rumah, Rusia, berpeluang 2,1 persen menjuarai Piala
Dunia 2018. Sedangkan Tunisia, Arab Saudi, dan Panama menjadi tim yang paling
kecil peluangnya, hanya 0,1 persen, untuk menjuarai turnamen empat tahunan itu.

Setelah itu, Zaileis, Leitner, dan Hornik melakukan
simulasi 1 juta kali untuk mendapatkan nilai kemampuan tim. Kemampuan tim ini
digunakan untuk mengolah data penilaian bandar taruhan terhadap kemenangan
suatu tim, misal tim A, melawan tim lain, misal B. Apabila nilai kemampuan tim
tersebut didapatkan, hasil pertandingan setiap tim sejak fase grup hingga fase gugur
bisa diprediksi.



Hasilnya, para bandar taruhan mempersepsikan Brasil dan Jerman sebagai tim
dengan kemampuan terkuat, diikuti Perancis dan Spanyol. Di bawah keempat tim
itu, sebanyak 4 negara lain turut diunggulkan, seperti Argentina, Belgia,
Inggris, dan Portugal. 
Dengan kemampuan tersebut, Perancis (grup C), Brazil (grup E), dan Jerman (grup
F), masing-masing, memiliki peluang hampir 90 persen untuk lolos ke babak 16
besar. Namun, peluang Spanyol lolos ke babak 16 besar tidak sebesar tiga tim
jawara di atas karena berada satu grup dengan Portugal, yang sama-sama tim
unggulan, di grup B. 
Hingga artikel ini ditayangkan, hanya Jerman yang sudah tidak punya
peluang. Der Panzer sudah tersingkir dari babak penyisihan grup
setelah kalah 2-0 melawan Korea Selatan (27/6/2018).

Tidak
Usah Taruhan
Model konsensus bandar taruhan bukan kali ini saja
dipakai Leitner, Hornik, dan Zaileis. Dalam makalah “
Forecasting the Winner of the FIFA World Cup 2010“,
Leitner, Zeileis, dan Hornik, dengan model konsensus bandar taruhan, menghitung
bahwa Spanyol berpeluang terbesar, yakni 17,86 persen, menjuarai Piala Dunia
2010, diikuti Brasil yang berpeluang 15,27 persen. Hasilnya, memang Spanyol
keluar sebagai juara di Piala Dunia 2010 setelah menumbangkan Belanda dengan
skor 1-0. 



Dengan model prediksi serupa, ketiganya juga memprediksi tiga dari empat tim
semifinalis Piala Dunia 2014 dalam makalah “
Home Victory for
Brazil in the 2014 FIFA World Cup
” (2014).

“Gagasan utama metode kami adalah menggunakan pengetahuan ahli yang
berasal dari bandar taruhan sepakbola. Metode ini menilai semua hasil yang
mungkin dalam turnamen olahraga dan memberikan taruhan kepada mereka. Apabila
mereka melakukan pekerjaan yang buruk (yaitu, menetapkan terlalu tinggi atau
terlalu rendah taruhan), uang mereka melayang,” sebut Leitner, Zeileis,
dan Hornik.
Selecao dan Die Mannschaft memang diunggulkan dalam versi
persepsi bandar taruhan sepakbola menjadi juara Piala Dunia 2018, namun
Leitner, Zeileis, dan Hornik menuliskan bahwa salah satu tim lain memiliki
kemungkinan bisa merebut trofi bergengsi tersebut.
“Ini adalah salah satu dari dua alasan mengapa kami merekomendasikan untuk
tidak memasang taruhan berdasarkan analisis kami,” sebut tiga peneliti
asal Vienna University tersebut.
Alasan kedua yang ditulis Leitner, Zeileis, dan Hornik bahkan lebih penting
dari yang pertama. Menurut mereka, bandar taruhan punya margin keuntungan cukup
besar, yakni 15,2 persen, yang memastikan bahwa peluang terbaik untuk
menghasilkan uang berdasarkan taruhan olahraga terletak pada mereka. “Kami
sendiri tidak akan memasang taruhan tetapi bakal fokus menikmati turnamen
sepakbola yang menarik,” tulis Leitner, Zeileis, dan Hornik mengakhiri
kertas kerjanya.**

Delapan tim telah mengunci tiket babak perempat final
atau delapan besar 
Piala Dunia 2018. Kedelapan tim
tersebut akan kembali berjibaku untuk memburu tiket ke fase
semifinal. Pertarungan Timnas Uruguay melawan Prancis akan membuka
persaingan pada babak delapan besar. Pertandingan menarik tersebut akan digelar
di Stadion Nizhny Novgorod pada Jumat, 6 Juli 2018. 
Sementara itu tuan rumah Rusia yang secara mengejutkan
berhasil menyingkirkan Spanyol pada babak 16 besar akan berjumpa lawan yang tak
kalah berat. Tim Beruang Merah akan memperebutkan tiket semifinal melawan
Kroasia. 
Partai menarik tersaji saat juara dunia lima kali,
Brasil, bersua dengan Belgia. Brasil dikenal memiliki tradisi yang kuat,
sedangkan Belgia menunjukkan mental baja ketika mengalahkan Jepang dengan skor
3-2 pada babak 16 besar. 
Sementara satu partai lagi mempertemukan Swedia melawan
Inggris. Swedia lolos ke perempat final 
Piala Dunia 2018
 setelah menyingkirkan
Swiss dengan skor 1-0, sedangkan Inggris memenangi adu penalti 4-3 (1-1)
melawan Kolombia. 

Berita terkait