reporter: syamsir hasan/zubair |
KEMBALI,
kemarin (2/7/2018) sekitar pukul 13.00 Wita massa yang menamakan diri pendukung dua Paslon
yaitu AR RAHMAN dan VEGATA didukung Forum Masyarakat Donggala Bersatu kembali mengajak
warga Donggala untuk menolak hasil Pilkada. Kali ini tujuan aksi yaitu kantor
Panwas Donggala.
kemarin (2/7/2018) sekitar pukul 13.00 Wita massa yang menamakan diri pendukung dua Paslon
yaitu AR RAHMAN dan VEGATA didukung Forum Masyarakat Donggala Bersatu kembali mengajak
warga Donggala untuk menolak hasil Pilkada. Kali ini tujuan aksi yaitu kantor
Panwas Donggala.
Massa menuding bahwa Pilkada terindikasi
penuh kecurangan, ketidakadilan dan ketidakjujuran
yang dilakukan secara terstruktur sistematis dan masif oleh KPU dan Paslon SAKAYA. Sebelum
Massa aksi yang kurang lebih berjumlah 500–an
orang tersebut menuju ke Panwaslu
terlebih dahulu para pendemo melakukan orasi dengan membakar ban di jalan raya
di depan Perwakilan Bank Sulteng wilayah Donggala sekitar pukul 11.00 Wita.
penuh kecurangan, ketidakadilan dan ketidakjujuran
yang dilakukan secara terstruktur sistematis dan masif oleh KPU dan Paslon SAKAYA. Sebelum
Massa aksi yang kurang lebih berjumlah 500–an
orang tersebut menuju ke Panwaslu
terlebih dahulu para pendemo melakukan orasi dengan membakar ban di jalan raya
di depan Perwakilan Bank Sulteng wilayah Donggala sekitar pukul 11.00 Wita.
Seperti aksi
sebelumnya (30/6/2018)
pendemo diterima Ketua Panwas Moh. Rifki, SH. Massa
menuding tidak tersalurnya undangan pemilih C-6 KWK
kepada masyarakat pemilih yang terdaftar pada DPT yang diperkirakan berkisar
20% dan berdampak pada partisipasi pemilih yang hanya ada pada kisaran
70%.
sebelumnya (30/6/2018)
pendemo diterima Ketua Panwas Moh. Rifki, SH. Massa
menuding tidak tersalurnya undangan pemilih C-6 KWK
kepada masyarakat pemilih yang terdaftar pada DPT yang diperkirakan berkisar
20% dan berdampak pada partisipasi pemilih yang hanya ada pada kisaran
70%.
‘’Ini
dilakukan perangkat penyelenggara di tingkat KPPS yang notabene hampir 70% penyelengaranya diatur dan
diarahkan oleh perangkat desa atau kelurahan untuk membantu Paslon nomor urut dua,’’ ujar pendemo. Aksi
memanas karena sudah melakukan bakar ban di depan tembok batasan Panwas.
dilakukan perangkat penyelenggara di tingkat KPPS yang notabene hampir 70% penyelengaranya diatur dan
diarahkan oleh perangkat desa atau kelurahan untuk membantu Paslon nomor urut dua,’’ ujar pendemo. Aksi
memanas karena sudah melakukan bakar ban di depan tembok batasan Panwas.
Ada pun bukti bukti foto, rekaman akan sudah diserahkan ke Panwaslu dan pengawas Pilkada diminta menindaklanjuti
temuan temuan tersebut. Baik berupa daftar
pemilih tetap (DPT) ganda yang ditengarai berjumlah 10.000 dengan adanya
indikasi temuan surat suara yang digandakan, ditemukannya hasil perolehan suara dari tempat pemungutan suara atau
TPS tidak sinkron dengan C1 KWK yang dipegang saksi. Sehingga terindikasi adanya manipulasi suara KPPS
untuk memenangkan salah satu Paslon.
temuan temuan tersebut. Baik berupa daftar
pemilih tetap (DPT) ganda yang ditengarai berjumlah 10.000 dengan adanya
indikasi temuan surat suara yang digandakan, ditemukannya hasil perolehan suara dari tempat pemungutan suara atau
TPS tidak sinkron dengan C1 KWK yang dipegang saksi. Sehingga terindikasi adanya manipulasi suara KPPS
untuk memenangkan salah satu Paslon.
Rifki
akhirnya memanggil Paslon nomor urut 1 dr. Anita dan
nomor urut 3 Vera Elena Laruni bersama Timsesnya
masing-masing berjumlah satu orang untuk memberikan keterangannya.
Sementara di luar para pendemo masih tetap melakukan orasi. Tidak diperoleh hasil resmi apa yang dibicarakan antara
Panwas, dr Anita dan Vera Laruni bersama Timsesnya.
akhirnya memanggil Paslon nomor urut 1 dr. Anita dan
nomor urut 3 Vera Elena Laruni bersama Timsesnya
masing-masing berjumlah satu orang untuk memberikan keterangannya.
Sementara di luar para pendemo masih tetap melakukan orasi. Tidak diperoleh hasil resmi apa yang dibicarakan antara
Panwas, dr Anita dan Vera Laruni bersama Timsesnya.
Sementara Wakil Ketua Timses SAKAYA Taufik, mengaku pihaknya saat ini menunggu
hasil yang ditetapkan KPU (2/7/2018). ‘’Apapun konsekwensinya kami
sebagai tim pemenangan SAKAYA menunggu hasil perhitungan rekapitulasi
pihak berwenang
dalam hal ini KPU, dan kami menghargai sikap dari Paslon lain,” ujarnya. Dia berharap kepada
pendukung SAKAYA
untuk santun
dan colling down dan tidak
bereaksi. ‘’Mari
kita menunggu proses perhitungan rekapiltulasi dari KPU sesuai tahapan dan
jadwal yang telah ditetapkan
KPU Donggala,”
ujarnya.**
hasil yang ditetapkan KPU (2/7/2018). ‘’Apapun konsekwensinya kami
sebagai tim pemenangan SAKAYA menunggu hasil perhitungan rekapitulasi
pihak berwenang
dalam hal ini KPU, dan kami menghargai sikap dari Paslon lain,” ujarnya. Dia berharap kepada
pendukung SAKAYA
untuk santun
dan colling down dan tidak
bereaksi. ‘’Mari
kita menunggu proses perhitungan rekapiltulasi dari KPU sesuai tahapan dan
jadwal yang telah ditetapkan
KPU Donggala,”
ujarnya.**