RKA-KL Pagu Indikatif 2019 se Indonesia Digelar

  • Whatsapp
 
Sumber     : humas pemprov
GUBERNUR diwakili Asisten Adminitrasi Ekonomi, Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat
, Bunga
Elim Somba
membuka
pertemuan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) pagu
indikatif tahun 2019 lingkup Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI tingkat
nasional di
Palu, Sulteng,
bertempat di Ball Room Swiss Ball Hotel,
(4/07/2018) lalu.

Gubernur
mengapresiasi pertemuan penyusunan RKA-KL pagu indikatif tahun 2019 lingkup Ditjen
Perkebunan Kementerian tingkat nasional, yang bertujuan mensinergikan kebijakan
pembangunan antara pusat dan daerah dalam hal penyusunan alokasi anggaran
kegiatan 2019.

Sulteng,
kata gubernur
memiliki luas wilayah daratan seluas 61.849
km dan perairan laut seluas 193.923 km, yang terdiri dari 12 kabupaten dan 1
kota dengan jumlah penduduk sebanyak 2.785.488 jiwa.
Dari luas daratan, tercatat
untuk penggunaan lahan sawah irigasi dan tadah hujan seluas 168,250 Ha, dan
untuk penggunaan lahan perkebunan seluas 681.685 Ha.

Berdasarkan data statistic 2016 lalu, Sulteng memiliki 8
komoditas unggulan yakni kakao, kelapa dalam, cengkeh, kopi, pala, kelapa
sawit, karet dan lada yang dipandang mendukung pengembangan sector perkebunan
di Sulteng.
Upaya
pembangunan pertanian Sulteng 2016-2021 dihadapkan pada sejumlah perubahan
strategis baik di tingkat local, regional maupun internasional yang menuntut
produk-produk pertanian yang dihasilkan harus bisa bersaing di pasar local,
regional dan global.

Berlimpahnya sumber daya alam di Sulteng
lanjut gubernur, dapat dijadikan keunggulan bersaing melalui ; pengelolaan
perkebunan oleh SDM terdidik dengan penerapan teknologi, manajemen kelompok
tani dan kemitraan, Ekspor komoditas bukan hanya bahan mentah tapi berupa hasil
olahan serta perbaikan infrastruktur pertanian.

“Saya harap penyusunan RKA-KL pagu indikatif
tahun 2019, selain disusun dengan mengacu pada RPJMN, kiranya disesuaikan
dengan koridor RPJMN masing-masing daerah utamanya dalam hal pengembangan
potensi komoditas unggulan,” jelas gubernur.

Sekertaris Direktorat Jenderal Perkebunan
yang diwakili Kabag. Perencanaan Dirjen Perkebunan Deden T. Jamaya, Sp, M.Sc
dalam sambutannya mengakui rapat yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil
penetapan pagu indikatif Ditjen Perkebunan Pusat Daerah tahun angaran 2019,
dengan focus penyusunan RKAKL tahun anggaran 2019 untuk satker daerah lingkup
Dirjen Perkebunan.

Menurutnya, pagu indikatif Dirjen Perkebunan
tahun anggaran 2019 telah ditetapkan sebesar Rp1,1
triliun dengan fokus penggunaan untuk
menginisiasi pembangunan komoditas perkebunan yang menjadi prioritas nasional. “Saya
harap dalam penyusunan RKA-KL 2019, terdapat peningkatan kualitas RKA-KL dalam
mendukung pelaksanaan anggaran pembangunan perkebunan tahun 2019, saya minta saudara
benar-benar memperhatikan rambu-rambu penyusunan RKA-KL tahun 2019 dengan
tepat, sehingga dalam pelaksanaannya dapat meminimalisir adanya usulan revisi
DIPA maupun POK kegiatan 2019, namun di sisi lain mempercepat penyerapan
anggaran dan penyelesaian kegiatan,” pungkasnya.

Sementara itu, panitia pelaksana, yang juga
Sekertaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Linda
Shirley Rory, M.Si dalam laporannya mengakui tujuan dari pertemuan penyusunan
RKA-KL, pagu indikatif tahun 2019 lingkup Ditjen Perkebunan Kementerian
Pertanianan RI.
Waktu pelaksanaan kegiatan pada tanggal 04
s/d 07 Juli 2018, dengan peserta sebanyak 150 orang dengan narasumber;
Sekretaris Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Direktorat Bidang Ekonomi
dan Kemaritiman Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan, Kepala Bagian Perencanaan
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian RI dan Kepala Dinas dan Peternakan
Provinsi Sul
teng.**

Berita terkait