 |
| Foto : WARGA Desa Sarumbaya Kecamatan Banawa Selatan dengan wajah sumbringah dan penuh harap pemerintah merealisasikan permintaan mereka.foto/ist |
Reporter/Donggala:
Zubair Yakub
Zubair Yakub
INDONESIA
Sudah merdeka 73 tahun. Tapi di negeri ini masih
banyak rakyatnya belum merdeka dari ketertinggalan. Adalah Desa Sarumbaya,
terletak di Selatan Kabupaten Donggala, atau tepatnya di ujung Selatan
Kecamatan Banawa Selatan. Desa ini hingga kini belum menikmati penerangan listrik.
Sudah merdeka 73 tahun. Tapi di negeri ini masih
banyak rakyatnya belum merdeka dari ketertinggalan. Adalah Desa Sarumbaya,
terletak di Selatan Kabupaten Donggala, atau tepatnya di ujung Selatan
Kecamatan Banawa Selatan. Desa ini hingga kini belum menikmati penerangan listrik.
Kondisi itu disampaikan anggota DPRD Kabupaten Donggala, Asgaf Umar
kepada Kaili Post. Asgaf kebetulan secara tidak sengaja beraudiens ke desa
tersebut belum lama ini. Salah satunya keprihatinan mereka kepada nasib dan
masa depan anak anak dalam mengenyam pendidikan dasar.
kepada Kaili Post. Asgaf kebetulan secara tidak sengaja beraudiens ke desa
tersebut belum lama ini. Salah satunya keprihatinan mereka kepada nasib dan
masa depan anak anak dalam mengenyam pendidikan dasar.
Anak anak Desa Sarumbaya yang lugu penuh dengan kesederhanaan merasa
tersiksa di malam hari. Karena jika malam tiba mereka diperhadapkan dua sisi
yang sama sama sangat dibutuhkan. Pertama; harus menyediakan bahan bakar minyak
tanah untuk bisa menyalakan lampu pelita yang terbuat dari kaleng atau botol
minuman ringan bekas.
tersiksa di malam hari. Karena jika malam tiba mereka diperhadapkan dua sisi
yang sama sama sangat dibutuhkan. Pertama; harus menyediakan bahan bakar minyak
tanah untuk bisa menyalakan lampu pelita yang terbuat dari kaleng atau botol
minuman ringan bekas.
Karena untuk memuaskan hasrat anak mereka yang akan belajar pada malam
hari, itu karena desa mereka belum menikmati listrik.Tak ayal hingga detik inu
mereka belum menikmatinya seperti apa yang dirasakan anak anak sekolahan
lainnya di kampung sebelah. ‘’Lampu pelita pun jadi sandaran menerangi
kegelapan separuh malam yang puluhan tahun mereka rasakan,’’ kata Asgaf (16/8/2018).
hari, itu karena desa mereka belum menikmati listrik.Tak ayal hingga detik inu
mereka belum menikmatinya seperti apa yang dirasakan anak anak sekolahan
lainnya di kampung sebelah. ‘’Lampu pelita pun jadi sandaran menerangi
kegelapan separuh malam yang puluhan tahun mereka rasakan,’’ kata Asgaf (16/8/2018).
‘’Saya pun haru bercampur sedih, dalam benak saya terpatri reaksi
akal sehat yang sudah bercampur aduk, bukan main negeri ini, apalagi pemerintah
di daerah yang tidak mendeteksi sejauh ini mengenai nasib rakyatnya yang belum
menikmati buah dari kemerdekaan bangsa ini yang sudah masuk tahun ke73,”
tuturnya.**
akal sehat yang sudah bercampur aduk, bukan main negeri ini, apalagi pemerintah
di daerah yang tidak mendeteksi sejauh ini mengenai nasib rakyatnya yang belum
menikmati buah dari kemerdekaan bangsa ini yang sudah masuk tahun ke73,”
tuturnya.**
