Prof Nasir: Jangan Berkecil Hati

  • Whatsapp
MENTERI RISET, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Prof Mohamad Nasir PhD, yang hadir dalam wisuda Untad yang ke-94 

Reporter: Yohanes Clemens
MENTERI RISET, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Prof Mohamad
Nasir PhD, yang hadir dalam wisuda Universitas Tadulako (Untad), yang ke-94
berharap kepada wisudawan angkatan 94 Untad tidak berkecil hati dalam
menghadapi cobaan yang ada. Wisudawan harus tegar dan siap menghadapi berbagai
perubahan dunia.

Prof Nasir, berdoa apapapun yang dicitacitakan wisudawan kedepan bisa
tercapai dan menjadi orang sukses di negeri ini. Apapun latar belakang ilmu
yang dimilikinya kuncinya harus memiliki kompetensi. “Saya sebagai Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi selalu mendoakan saudara-saudara
menjadi orang terbaik dan sukses di negeri ini,” kata Prof Nasir,
Kamis,(08/11/2018).

Sedangkan, Rektor Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS melepas 902
orang wisudawan angkatan 94 yang dihelat di Lapangan Upacara. Wisuda perdana
pasca gempabumi dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) RI beserta rombongan.

Melalui pesan almamaternya, Prof Basir mengajak semua alumni Untad agar selalu
rendah hati dan tidak takabur. Duka 28 September harus dijadikan sebagai awal
kebangkitan. Cobaan gempa bumi, tsunami dan likuifaksi sebuah pembelajaran.

“Maka dari itu, mari kita jadikan simbol pembelajaran pada peristiwa itu dalam
bentuk sandi 28092018, tanggal, bulan dan tahun yang akan tercatat dalam
sejarah perjalanan anak manusia setelah kita. Sebagai hari terakhir para
wisudawan berada di kampus Universitas Tadulako setelah berstatus sebagai
alumni, hendaknya menjadikan momentum ini sebagai kebangkitan untuk melangkah,”
ungkap Rektor.

Rektor mengatakan pasca gempabumi, tsunami, dan likuifaksi yang telah memorak
porandakan Kota Palu, Sigi dan Donggala membuat Untad harus memasuki masa-masa
yang kehilangan semangat hidup. Lahir batin seolah terperangkap pada momentum
yang tak berkekuatan. Hidup mati seolah berada pada zona perbatasan yang tidak
jelas.

Namun kata Rektor dengan kunjungan Menristekdikti menyertai rombongan Presiden
enam hari setelah gempa, telah memberi resonansi yang luar biasa. Untad terus
menggelorakan pesan menteri kepada keluarga besar Universitas Tadulako untuk
terus berjuang dan berikhtiar membangkitkan semangat dan kembali menumbuhkan
kepercayaan masyarakat bahwa Untad ada, dan selalu ada dalam hati masyarakat.

“Gedung boleh hancur berkeping, namun cinta terhadap Untad, sekeping pun tak
boleh hilang dalam ingatan,” cetus Rektor Untad sambil memberikan dukungan kuat
bagi mahasiswa dan para Dosen serta staf dilingkungan kampus Untad.**

Berita terkait