Ulama Bantu Kepolisian Tingkatkan Situasi Kamtibmas

  • Whatsapp
Sumber: antaranews.com

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah,
siap membantu Kepolisian Daerah Provinsi Sulteng meningkatkan situasi keamanan
dan ketertiban masyarakat jelang dan pelaksanaan pemilihan umum 2019.


Ketua MUI Kota Palu, KH Prof Zainal Abidin MAg, Minggu mengemukakan, keamanan
dan ketertiban menjadi kunci dan aspek terpenting yang harus diperhatikan oleh
semua pihak.

Keamanan dan ketertiban tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian semata.
Tetapi, menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk tokoh-tokoh agama, ujar
Guru Besar Pemikiran Islam Modern itu.

Menurut Rektor pertama IAIN Palu itu, semua daerah akan menghadapi momentum
yang sangat penting yakni pesta demokrasi tahun 2019.

Oleh sebab itu, keamanan dan ketertiban jelang pelaksanaan pesta demokrasi
harus ditingkatkan, dengan melibatkan berbagai pihak serta menggunakan berbagai
instrumen pendekatan termasuk agama.

Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu menguraikan terdapat beberapa poin
penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mewujudkan perdamaian dan
ketenteraman dalam kehidupan sosial.

Pertama, sebut dia, setiap orang/individu harus menghormati perbedaan yang ada,
bahwa perbedaan merupakan ketentuan yang tidak dapat diintervensi oleh manusia.

Perbedaan agama, suku RAS, dan segalanya yang terjadi, merupakan kehendak
Tuhan. Bukan kehendak manusia, karena itu sebagai seorang yang beragama harus
menghormati perbedaan itu,” sebut Rois Syuria Nahdlatul Ulama Sulteng itu.

Kedua, jangan berprasangka buruk kepada seseorang atau kepada sekelompok orang,
karena prasangka yang buruk dapat melahirkan fikiran dan tindakan yang buruk.
Dengan begitu maka persaudaraan antarsesama manusia dalam kehidupan sosial akan
putus bila diwarnai dengan prasangka buruk.

Ketiga, tidak boleh mengklaim bahwa faham dan aliran serta pendapat dari yang
lahir dari seseorang atau sekelompok menjadi kebenaran mutlak, sehingga yang
lain dianggap salah bila tidak sependapat.

“Perbedaan mazhab, aliran dan faham, serta perbedaan lainnya tidak
terlepas dari ketentuan Tuhan. Karena itu harus dihormati, tidak boleh
memonopoli kebenaran,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Sulteng itu.

Lebih lanjut dia menyampaikan pesan kepada umat Islam bahwa, dalam satu dunia,
kita berbeda bangsa dan negara. Dalam satu bangsa dan negara, kita berbeda suku
bangsa. Dalam satu suku bangsa, kita berbeda keyakinan dan agama. Dalam satu
keyakinan dan agama, kita berbeda paham dan aliran.

Dalam satu paham dan aliran, kita berbeda pemahaman. Dalam satu pemahaman, kita
berbeda pengalaman. Dalam satu pengalaman, kita berbeda penghayatan. Dalam satu
penghayatan, kita berbeda keikhlasan. Dalam satu keikhlasan kita rawat
kebhinekaan, kita mantapkan keberagaman untuk Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi
Tengah.

Kapolda Sulteng Brigadir Jenderal Polisi Lukman Wahyu Hariyanto, silaturahim
dengan tokoh Agama Islam di Sulteng salah satunya KH Prof Dr H Zainal Abidin
MAg, di Palu, Sabtu 26/1 sore.

Dalam kunjungan itu, Brigjen Polisi Lukman Wahyu didampingi sejumlah petinggi
di Polda Sulteng.

Silaturahim itu membahas beberapa hal antara lain mewujudkan dan meningkatkan
situasi kamtibmas jelang pemilu lewat pembinaan masyarakat dengan melibatkan
tokoh agama, termasuk menangkal gerakan radikal dan intoleransi.**

Berita terkait