BAHAN Bakar minyak (BBM) jenis premium mulai langka di Kota Palu sejak beberapa hari terakhir. Hingga Selasa (12/2/2019) siang kemarin, antrean panjang kendaraan terjadi sejumlah SPBU.
Seperti yang terlihat di SPBU Imam Bonjol, Towua, Kartini, Gusti Ngurah Rai dan Maluku. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan itu menjadi macet. “Hampir setiap hari terjadi antrean pada pagi hari maupun sore hari, dan ini sudah merupakan hal yang biasa, hanya saja hari ini, Selasa, memang terjadi antrean panjang” kata pengemudi mobil rental, Aco, Selasa (12/2/2019).
Dia mengatakan, para sopir selalu memperhitungkan waktu isi BBM, biasanya pagi sampai jam 10.00 WIT, kemudian sore mulai pukul 15.00 WIT. “Paling repot itu kendaraan roda dua, selalu saja petugas mengatakan habis, atau kosong, dan ini terjadi hampir di semua SPBU yang ada di Kota Palu,” katanya.
Salah seorang pengemudi motor ojek yang parkir di lokasi SPBU Maluku, ketika dikonfirmasi, mengakui dirinya kesulitan mendapatkan premium. “Waduh, hampir saya sudah tidak mau bicara lagi Mangge, sudah tiga SPBU yang saya datangi untuk membeli premium, jawaban yang selalu diterima habis, bensin kosong,” katanya.
Dia juga mengatakan pedagang bensin eceran di Kota Palu tetap menjual bensin dengan harga Rp10.000/botol ukuran satu liter. “Apakah ada pengaturan khusus antara pedagang eceran bensin dengan para pertugas di SPBU tertentu sehingga penjualan bagi para pedagang eceran tetap lancar,” ujarnya.
Petugas SPBU Maluku yang enggan dikorankan namanya mengatakan terjadinya antrian tersebut disebabkan kosongnya stok BBM di stasiun lain.
“Maaf, bukanya saya tidak mau berbicara lebih jauh lagi. Karena bukan kewenangan saya. Manajer SPBU Maluku masih keluar. Kalau ingin data yang detailnya, silahkan langsung saja ke kantor Pertamina wilayah Sulteng,” ucapnya.
Namun katanya, untuk SPBU Maluku sendiri. Stok BBM jenis Pertalite masih ada. “Untuk BBM Pertalite kami masih tersedia. Namun terbatas. Kemungkinanya persedian bisa bertahan hingga malam nanti,” akunya.
Manajer SPBU Towua dan Gusti Ngurah Rai enggan berkomentar terkait langkanya BBM. “Maaf kami masih rapat internal. Jika ingin mendapatkan informasi yang terperinci, silahkan menghubungi Pertamina,” kilahnya.
Hal senada juga diungkapkan pihak SPBU Touwa. “Hingga saat ini kami masih menunggu penyaluran BBM dari depot Pertamina. Terkait masih kosongnya stok saat ini, silahkan menghubungi pihak Pertamina,” katanya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kelangkaan BBM jenis premium tersebut di Kota Palu. Hingga berita ini dibuat, belum ada konfirmasi mengenai hal ini dari pihak Pertamina.
“Maaf, saat ini saya masih cuti di luar daerah bersama keluarga,” kata Pertamina Region Sulteng, Haris dikonfirmasi melalui telepon selulernya.**
Reporter: Firmansyah Lawawi